Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Suasana Rumah Gatot Brajamusti Kalau Kedatangan Reza

Editor

Erwin prima

image-gnews
Rumah Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI), Gatot Brajamusti di jalan Niaga Hijau X no 6, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, 29 Agustus 2016. Gatot Brajamusti ditangkap di Hotel Golden Tulip, Lombok karena kasus narkoba. TEMPO/Nurdiansah
Rumah Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI), Gatot Brajamusti di jalan Niaga Hijau X no 6, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, 29 Agustus 2016. Gatot Brajamusti ditangkap di Hotel Golden Tulip, Lombok karena kasus narkoba. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gatot Brajamusti, ketua Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) yang baru saja terpilih, dan penyanyi Reza Artamevia  tiba-tiba menjadi sorotan publik setelah ditangkap aparat keamanan di Hotel Golden Tulip, Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu malam, 28 Agustus 2016, karena kasus narkoba.

Setelah Gatot Brajamusti resmi dinyatakan sebagai pengguna narkoba, penyanyi Reza Artamevia juga dilaporkan positif menggunakan narkoba berdasarkan hasil tes urine.

Baca:
Beginilah Penampakan Bekas Padepokan Gatot Brajamusti  
Ini Kesaksian Roy Marten tentang Gatot Brajamusti   
Reza Artamevia Turut Diperiksa Bersama Gatot Brajamusti 

Gatot dan Reza sejak dulu memang diketahui dekat. Gatot merupakan guru spiritual dari mantan istri Adjie Massaid ini setelah Reza dan Adjie berpisah pada Januari 2005.

Kedekatan Gatot Brajamusti dengan Reza diungkap salah satu tetangga Gatot di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Menurut dia, Reza sangat dekat dengan keluarga Gatot.

Bahkan Reza hampir setiap hari bertandang ke rumah pria yang pernah mengaku berprofesi sebagai paranormal itu. "Reza mah tiap hari selalu ke sini. Berisik mulu rumahnya," kata tetangga yang enggan disebutkan namanya itu saat ditemui di kawasan Pondok Pinang, Senin, 29 Agustus.

Saking dekatnya dengan Gatot, masih menurut sang tetangga, Reza juga kerap menginap di rumah itu. "Sering dia nginap," ujar wanita paruh baya tersebut.

Keramaian yang berlangsung hampir setiap malam itu, menyebabkan tetangga sekitar terganggu. “Terlalu ramai orang luar pada ke sini. Sok-sok ngasih bantuan,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tetangga tersebut sebenarnya tidak mengeluhkan aksi sosial yang dilakukan Gatot, namun menyesalkan kondisi berisik yang ditimbulkan. "Rumahnya berisik banget. Itu sudah sangat mengganggu. Tanya sama tetangga, ada enggak yang suka," katanya.

Namun, beberapa tetangga lain menilai sebaliknya. Gatot dinilai sebagai sosok yang sangat baik oleh tetangga lainnya. Setiap pekan, kata tetangga itu, Gatot selalu membantu masyarakat tetangga yang tinggal di sekitar rumahnya.

"Setiap Jumat sore, Bapak rutin ngasih bantuan kepada warga. Ada ratusan orang setiap minggunya. Ada bingkisan, kayak beras, dan uang Rp 50 ribu," kata pria berinisial J, yang juga sopir pribadi Gatot.

Hal ini dibenarkan penjual bakso yang setiap hari keliling di kompleks rumah Gatot.
"Dia baik orangnya, tiap Jumat selalu ngasih bantuan kepada masyarakat kecil," kata tukang bakso yang kerap disapa Pak Jangkung itu.

Gatot, istrinya Dewi Aminah, beserta lima orang lainnya ditangkap di sebuah kamar Hotel Golden Tulip, Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu malam, 28 Agustus, pukul 23.00.

Selain kasus narkoba, polisi membidik Gatot atas kasus kepemilikan senjata api dan hewan yang dilindungi. Penangkapan itu dilakukan berdasarkan hasil temuan saat polisi menggerebek rumahnya.

TABLOIDBINTANG.COM | EZ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

5 jam lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

Bareskrim bersama tim gabungan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta menangkap penumpang Lion Air yang membawa sabu dan ekstasi dari Medan.


Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

11 jam lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

Polres Metro Bekasi Kota menyita 10 kilogram narkoba jenis sabu senilai Rp 10 Miliar saat menangkap MH, residivis dalam kasus sama pada 2022


Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

21 jam lalu

Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantono, memberikan keterangan terkait pelaporan perundungan yang dilakukan terhadap Pilot Loin Air, di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta. 30 Agustus 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.


Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

1 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.


Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

1 hari lalu

Barang bukti dihadirkan dalam Konferensi Pers Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Bareskrim Polri & Polda Jajaran Operasi Escobar 2024 di Gedung Bareskrim Polri Jakarta, 13 Maret 2024. Di antaranya, sabu 2,8 ton, ekstasi 1.030.559 butir, ganja 1,6 ton, kokain 8,64 Kg, tembakau gorilla 127,2 Kg, etamine 24,8 Kg dan obat keras sebanyak 4.875.406 butir. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

Polres Metro Bekasi Kota menangkap pelaku peredaran narkoba berinisial MH yang kerap bertransaksi di Jalan Raya Caman, Pondok Gede, Kota Belasi.


Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

1 hari lalu

Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen Pol. Mukti Juharsa. (ANTARA/Laily Rahmawaty
Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

Dua pegawai maskapai swasta yang diduga sebagai kurir narkoba itu ditangkap saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.


Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

8 hari lalu

Ratusan pemuda ditangkap polisi dalam konvoi malam takbiran di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, 10 April 2024. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

Polisi mendapati enam pemuda yang konvoi saat malam takbiran di kawasan Jakarta Barat positif mengonsumsi narkoba.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

8 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

9 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.


Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

10 hari lalu

Polisi mengamankan pelajar yang melakukan konvoi buka di jalanan, Jakarta, Jumat (5/4/2024). ANTARA/HO-Polsek Metro Tamansari
Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

Polres Metro Jakarta Barat akan memanggil sekolah maupun orang tua dari remaja yang kedapatan konvoi motor membawa petasan dan kembang api.