TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman tengah mempersiapkan beras organik produksi Kepulauan Riau untuk diekspor ke Singapura dan memenuhi kebutuhan pangan ke negara tetangga tersebut.
"Kepulauan Riau kita persiapkan untuk ekspor (beras organik) serta bisa memenuhi kebutuhan beras Singapura dan Malaysia yang selama ini kebutuhannya dipenuhi dari Vietnam, Thailand, serta Myanmar," ucap Amran setelah melakukan penyemaian padi perdana di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, Rabu, 7 September 2016.
Amran mengatakan Kepulauan Riau berpotensi besar untuk dijadikan sumber beras ekspor ke negara tetangga, seperti Singapura yang letaknya hanya memakan waktu kurang dari dua jam perjalanan melalui jalur laut.
Ia mengaku sudah menyiapkan anggaran untuk pembukaan lahan sawah tanam padi organik sampai 10 ribu hektare di seluruh Provinsi Kepulauan Riau.
Dalam kunjungan kerjanya, Amran meminta Bupati Lingga membuka lahan pertanian seluas 5.000 hektare dengan didukung peralatan olah tanah dan pascapanen.
Adapun bantuan yang diberikan kepada petani Lingga adalah 2 traktor roda empat, 5 traktor roda dua, 5 pompa air, serta 70 kilogram benih sumber padi untuk lahan seluas 100 hektare dan benih jagung hibrida.
"Petani lima orang saja cukup. Apalagi satu combine harvester bisa menggarap sampai 10 hektare per hari. Produksi bisa meningkat kalau didukung teknologi," tutur Amran saat dihadapi dengan tantangan sedikitnya jumlah petani di Kabupaten Lingga.
Menurut dia, bahan pangan organik menjadi potensi sektor pertanian Indonesia yang sulit disaingi negara lain dan menjadi celah kesejahteraan petani karena harga jualnya yang lebih tinggi hingga sepuluh kali lipat daripada beras nonorganik.
Amran juga mengapresiasi Kabupaten Lingga yang mampu menghasilkan panen beras dalam waktu hanya 134 hari secara swadaya setelah pembukaan 100 hektare sawah.
ANTARA