TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan mencanangkan program bus pelopor keselamatan berkendara. Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan program ini dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk kembali menggunakan bus.
"Kami ingin saudara kita yang menggunakan kendaraan pribadi kembali ke bus," kata Budi Karya saat ditemui di Silang Monumen Nasional Timur, Jakarta Pusat, Sabtu, 24 September 2016.
Dengan jumlah kendaraan yang terus bertambah dan jumlah jalan yang tetap, menurut Budi, masyarakat perlu diajak kembali menggunakan transportasi umum. Pihaknya berharap, dengan adanya program ini, pengusaha bus dapat memperbaiki busnya.
Nantinya, setelah para pengusaha memperbaiki busnya, masyarakat akan menikmati bus yang layak serta memiliki aspek keselamatan yang tinggi. Dengan begitu, masyarakat akan beralih menggunakan bus dibanding kendaraan pribadi.
Budi menuturkan saat ini orang yang bepergian ke luar kota menggunakan bus hanya 30 persen dan Kementerian ingin meningkatkan angka tersebut. "Kami ingin sekali masyarakat 50 persen menggunakan bus dan kereta api."
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto mengatakan saat ini operator bus yang mengikuti program bus pelopor keselamatan baru 11. Dia berharap, 11 operator ini bisa menjadi magnet bagi para pengusaha lain untuk ikut meningkatkan aspek keselamatan angkutannya.
Peluncuran program bus pelopor keselamatan berkendara ini dilakukan di Silang Timur Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Dalam acara ini, hadir Menteri Perhubungan Budi Karya, Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Agung Maryoto, dan Sekretaris Jenderal Organda Ateng Aryono.
DIKO OKTARA