TEMPO.CO, Bekasi - Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan banjir yang melanda wilayah Rawalumbu, Bekasi, terjadi karena saluran air di bawah ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek cukup sempit dan mengalami sedimentasi. "Kapasitas saluran tak sebanding dengan debit air," kata Tri, Senin, 26 September 2016.
Menurut Tri, pemerintah telah membangun polder air sekitar 2 hektare di Pengasinan. Polder tersebut bertujuan menghalau air hujan di perumahan Taman Narogong Indah serta mengurangi beban saluran air yang membelah perumahan tersebut dengan perumahan Pondok Hijau Permai. "Polder sifatnya mengurangi, bukan menghalau banjir," ujarnya.
Ia mengatakan keberadaan polder tersebut sebetulnya sudah maksimal. Hanya, saluran air yang mengalir di bawah ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek mengalami penyumbatan karena sedimentasi. Karena itu, normalisasi saluran tersebut cukup penting. Sebab, sejak jalan tol dibangun pada 1986, belum pernah ada normalisasi. "Dibangun polder sebesar apa pun, kalau saluran itu tidak dinormalisasi percuma," tuturnya.
Juru bicara PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Iwan Abrianto, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk mengatasi persoalan sedimentasi di saluran air bawah jalan tol. "Hari ini kami langsung gerak dengan pemerintah membersihkan sampah yang menyumbat," ucap Iwan.
Ia mengatakan pihaknya menerjunkan satu unit alat berat untuk mengangkat sampah yang menumpuk di pintu air tersebut. Menurut dia, sampah-sampah tersebut berasal dari saluran yang dibuang masyarakat sekitar. Karena menumpuk itu, laju air menjadi tersendat sehingga meluber ke permukiman warga. "Saluran air seharusnya steril dari sampah," katanya.
Kepala Satuan Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi Ahmad Dumyati mengatakan mayoritas titik banjir berada di permukiman yang terletak di dataran rendah atau cekungan. "Di dalam rumah tidak sampai parah karena mayoritas lantainya sudah ditinggikan," ujarnya. "Kalau di jalan cukup tinggi, bahkan ada yang tak bisa dilalui kendaraan."
Data Banjir di Kota Bekasi, Minggu, 25 September 2016:
1. Perumahan Dosen IKIP (Jatiasih)
2. Perumahan Bumi Nasio (Jatiasih)
3. Perumahan Taman Narogong (Rawalumbu)
4. Perumahan Rawalumbu (Rawalumbu)
5. Perumahan Pondok Hijau Permai (Rawalumbu)
6. Perumahan Pondok Timur Indah (Mustikajaya)
ADI WARSONO