TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan jika dirinya tak ada di Jakarta, maka Ibu Kota akan menjadi sepi. Dia menambahkan, meski dirinya sering mengebom dan menenggelamkan kapal, tapi sekali dirinya tak ada di Jakarta, orang akan mencarinya.
"Kalau saya pulang (ke Pangandaran), sepi Jakarta. Sejahatnya ngebomin kapal, tetap masih dicari orang," kata Susi saat ditemui di Gedung Mina Bahari IV, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Rabu 28 September 2016.
Susi melanjutkan dirinya kadang merasa frustrasi akan tugas yang diemban, dan ingin pulang saja ke Pangandaran. Namun dia percaya tugas yang diberikan kepadanya adalah tugas untuk kebaikan. "Tentu banyak yang tidak suka, itu risiko jadi policy maker."
Selain itu, semenjak menjadi Menteri, dirinya menjadi tidak leluasa dalam bergerak, terutama untuk kegiatan pribadinya. Misalnya saat dia pergi ke pusat perbelanjaan, saat melihat-lihat barang, penjaga toko dan pengunjung mengajaknya berfoto. "Akhirnya saya pulang tak jadi belanja."
Kemudian Susi menjelaskan dirinya adalah orang yang tak memiliki perasaan minder bertemu siapapun, meskipun pendidikannya rendah. "Saya percaya diri ketemu siapa saja, ya beginilah saya apa adanya," ujar Susi.
Dia juga menuturkan kalau dirinya bukanlah orang yang menderita karena hal-hal yang tidak penting, serta tidak pernah bertolak belakang antara kata dan perbuatan. "Bilang A ya A, kalau B ya B, berani to be true, kalau tidak to be true susah," ucap Susi.
Susi menyadari membuat perubahan di negara ini tidaklah mudah, namun dengan bekerja benar dan keinginan hati memperbaiki negara, perubahan bisa dilakukan. "Saya hanya mau kerja benar," tutur dia.
DIKO OKTARA