TEMPO.CO, Jakarta - Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) menargetkan tiang pancang (spun pile) penahan gelombang air laut sepanjang 400 meter akan terpasang di pesisir Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, pada Desember 2016. Ini merupakan salah satu bagian dari program Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).
Kepala BBWSCC Teuku Iskandar menyatakan saat ini baru 140 meter tiang pancang yang terpasang. “Ada 104 spun pile yang dibutuhkan untuk memasang sepanjang itu," katanya saat ditemui di daerah proyek pembangunan di Kalibaru, Jumat sore, 30 September 2016.
Iskandar mengatakan pekerjaan ini masih sebagian kecil dari total proyek keseluruhan pembangunan giant sea wall, sepanjang 2.200 kilometer di Kalibaru. Berdasarkan kontrak awal yang disepakati, proyek ini bisa rampung pada April 2018, dengan kontraktor PT Wijaya Karya dengan PT Sac Nusantara KSO.
Namun Iskandar mengatakan saat ini pihaknya sedang berencana mempercepat pembangunan proyek itu. "Kami merencanakan empat bulan dari schedule kontrak yang sudah ditandatangani.”
Selain di Kalibaru, pembangunan giant sea wall dilakukan di Muara Baru, Pluit. Di sana, rencananya tanggul akan membentang sepanjang 1.800 kilometer.
Iskandar mengatakan nantinya tanggul ini bisa dibangun sebagai jalan inspeksi. Dalam rancangan awal, di pinggir tanggul telah disediakan lahan selebar 5 meter untuk jalan bagi pejalan kaki dan sepeda. "Ada juga dermaga untuk parkir nelayan serta penataan lingkungan di wilayah sekitarnya," katanya.
Proyek NCICD ini diharapkan mampu melindungi warga Jakarta dari ancaman banjir rob yang kerap menyerang. Selain itu, mulai menurunnya muka tanah atau land subsidence menjadi pertimbangan.
EGI ADYATAMA