TEMPO.CO, Jambi - Bank Pembangunan Daerah Jambi berhasil memecahkan rekor MURI setelah berhasil membuat 110 ribu rekening tabungan pelajar (tapel) dalam sehari. Sebelumnya jumlah tertinggi diperoleh Bank Nasional Indonesia 46 Cabang Sulawesi Selatan dengan jumlah 900 lebih.
"Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras kita sejak tiga bulan lalu, melakukan kerja sama dengan pihak sekolah mulai dari PAUD hingga tingkat SLTA, baik negeri maupun swasta yang ada di Provinsi Jambi," kata Direktur Utama BPD Jambi Muhammad Yani kepada Tempo, Ahad, 2 Oktober 2016.
Menurut Yani, pihaknya tidak menargetkan berapa besar jumlah tabungan dari para pelajar, tapi sebagai upaya untuk mendidik anak-anak mulai usia dini sudah gemar menabung.
"Kita tidak ada target berapa besar yang didapat, selain mendidik anak agar gemar menabung juga untuk persiapan sekaligus membantu para orang tua mereka, bila anaknya sudah lulus SMA sudah punya biaya untuk melanjutkan kuliah," ujarnya.
Para pelajar bisa menyisihkan uang jajannya Rp 1.000-5.000 dan tidak harus datang ke bank, karena ada petugas khusus yang mendatangi sekolah-sekolah. "Jambi telah menetapkan hari Rabu sebagai hari menabung," kata Yani.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jambi Darwisman sangat mengapresiasi pencapaian ini. "Kita sangat senang dengan pencapaian itu, apa lagi prestasi tersebut diperoleh bank daerah. Masih cukup memungkinkan untuk lebih banyak dari ini, karena jumlah pelajar di Provinsi Jambi lebih dari 650 ribu orang," katanya.
Darwisman juga menyebutkan, sebagai upaya untuk meningkatkan keterpurukan ekonomi di Provinsi Jambi, setelah dalam beberapa bulan terakhir merosot akibat menurunnya harga getah karet dan buah sawit sebagai produk andalan, maka semua bank di daerah ini memberikan bentuk produk bantuan terhadap pelaku ekonomi mikro.
"Beberapa bentuk produk bantuan kredit sudah dicanangkan dan bahkan sudah berjalan, antara lain pemberian kredit lunak bagi petani karet yang ingin meremajakan kebun, bantuan petani tebu, dan asuransi pertanian dan penggemukan sapi," katanya.
Seorang siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Labora Kota Jambi, Berry Alsya Putra, menyatakan dia menyambut baik dengan program menabung bagi para murid, karena bisa memiliki buku rekening sendiri tanpa harus mengganggu jam sekolah. "Bila ada sisa uang jajan langsung ditabung, karena jumlahnya tidak dibatasi Rp 1.000 juga sudah bisa," ujarnya.
SYAIPUL BAKHORI