TEMPO.CO, Madiun - Jurnalis Net TV, Soni Misdananto, 30 tahun, melapor ke Detasemen Polisi Militer (DenPOM) V/I Madiun atas penganiayaan yang diduga dilakukan anggota Batalion Infanteri Lintas Udara 501 Bajra Yudha Madiun, Ahad malam, 2 Oktober 2016. Soni didampingi perwakilan kantor biro Net TV Jawa Timur, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri, dan sejumlah wartawan Madiun.
Kepala Biro Net TV Jawa Timur Mustika Muhammad mengatakan instansinya mengecam arogansi anggota TNI tersebut. "Kami meminta TNI melakukan proses hukum," ujarnya.
Selain mendesak penanganan kasus ini secara hukum, pihak Net TV bakal mengadu ke Dewan Pers lantaran anggota TNI yang menganiaya Soni telah melanggar Undang-Undang Pers. Diharapkan kasus arogansi anggota TNI terhadap wartawan tidak terulang.
Ketua AJI Kediri Afnan Subagyo mendesak kasus ini bisa diusut hingga tuntas. Bila anggota TNI yang menganiaya Soni terbukti bersalah, pelaku diharapkan diganjar sesuai dengan hukum yang berlaku. "Kami mengutuk insiden ini," ujarnya.
Komandan Denpom V/I Madiun Letnan Kolonel CPM Moh. Sawi menegaskan bahwa pihaknya terus memproses kasus tersebut. Soni dimintai keterangan di ruang penyidik hingga Senin pagi, 3 Oktober 2016. "Yang penting (memprosesnya) apa adanya. Berkeadilan dengan tidak memihak," tuturnya.
Penganiayaan terhadap Soni terjadi ketika dia meliput kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anggota perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati (PSH) Terate dan penduduk di perempatan Te'an, Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman Kota, Madiun.
Saat itu, Soni, yang sedang menjalankan tugas, merekam peristiwa tersebut. Tak lama kemudian, anggota TNI datang dan menghajar anggota PSH Terate sebagai penabrak. Soni merekam insiden tersebut dengan kameranya.
Saat itulah Soni merasakan pukulan di belakang kepalanya yang masih memakai helm. Seketika pandangannya gelap. Tak berselang lama, bagian pipi kirinya dipukul dan punggungnya ditendang.
Jurnalis asli Ponorogo ini kemudian diajak ke pos pengamanan perayaan 1 Suro di tepi jalan raya. Di tempat itu, dia ditanya dari media mana dan kartu persnya diminta petugas. Kartu tanda penduduknya juga diminta dan difoto. Soni pun diancam.
Selain mengancam, anggota TNI tersebut meminta kamera milik Soni. Kartu memori diambil dan kemudian dirusak dengan dipatahkan menjadi beberapa bagian.
NOFIKA DIAN NUGROHO