TEMPO.CO, Bekasi - Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota, Jawa Barat, memastikan bentrokan yang menimbulkan dua korban di Kecamatan Pondok Gede dan Jatiasih, Minggu pagi, 9 Oktober 2016, melibatkan sejumlah geng sepeda motor.
"Kami masih menyelidiki kasus penembakan yang menewaskan Tribowo, 20 tahun, di daerah Jatiasih pada pukul 04.00 WIB. Dari penyelidikan itu terungkap bahwa pelakunya hendak menyasar geng motor yang sebelumnya menyerang kelompoknya," kata Kepala Polres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Umar Surya Fana di Bekasi, Senin, 10 Oktober 2016.
Menurut dia, tempat kejadian perkara (TKP) terbagi dua, yakni di Jalan Raya Kodau, Pondok Gede, pada pukul 03.00 WIB dan di depan Gang H Puro RT 05 RW 03, Jatimekar, Jatiasih, sekitar pukul 04.00 WIB.
Bentrokan tersebut berawal saat korban bernama Tribowo tengah berboncengan sepeda motor dengan Jatmiko, 15 tahun, bersama belasan rekannya. "Awalnya rekan korban menyebut mereka mau membeli makanan, tapi saat diperiksa malah ditemukan senjata tajam dan jalan berkelompok, bukan berdua saja," katanya.
Tribowo, yang merupakan warga Jalan Suralaya Dalam III RT 03 RW 04, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, tewas setelah ditembak anggota geng motor dengan airsoft gun di Kecamatan Jatiasih. Korban tewas di lokasi karena peluru gotri tersebut menembus kepala dan dadanya.
Oleh kepolisian setempat, jenazah Tribowo dibawa ke RS Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diperiksa. Berbekal informasi itu, petugas langsung mengolah TKP dan menginterogasi saksi-saksi, termasuk rekan yang dibonceng korban bernama Jatmiko, 15 tahun. Dari pemeriksaan itu terungkap bahwa mereka berkeliling menggunakan sepeda motor untuk membalas dendam.
Upaya balas dendam dilakukan Tribowo dan geng motornya menyusul seorang rekan mereka bernama Paul Martin Manurung, 19 tahun, mengalami luka tembak di bagian leher dalam peristiwa sejam sebelumnya di Kecamatan Pondok Gede.
Korban hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif menyusul peluru gotri tersebut tidak menembus hingga kerongkongan, melainkan menyangkut di lapisan kulit luar. "Kejadian di Pondok Gede itu membuat Tribowo cs berkeliling untuk mencari penembaknya," tuturnya.
Dikatakan Umar, pihaknya sampai saat ini masih mendalami kasus tersebut dengan memeriksa 25 saksi dari geng motor korban untuk memburu pelaku penembakan.
ANTARA