TEMPO.CO, Jakarta - Bertahan dalam bisnis rintisan atau start-up dengan kategori jasa pengantaran makanan menuntut pelaku usaha selalu melakukan inovasi. Aneka promosi, potongan harga, hingga taktik kampanye yang menarik memungkinkan layanan jasa ini digunakan konsumen dalam kegiatan sehari-sehari.
Penyebaran lokasi layanan menjadi poin paling penting yang harus dipertahankan, selain tentu harus terus dikembangkan. Budaya masyarakat setempat pada kebutuhan kuliner juga menuntut pelaku usaha kreatif memanfaatkan momen.
Menguasai lokasi dan menerima aneka mitra bisnis kuliner menjadi kunci utama untuk bertahan dalam bisnis ini. Situs e27.com menyebutkan penguasaan lokasi menjadi faktor utama yang harus diperhatikan dalam pengembangan bisnis.
Kondisi lalu lintas dan ketersediaan pilihan mitra akan menjadi alasan konsumen dalam memilih jasa yang tepat. Lalu lintas di kota-kota besar di Indonesia, yang dihantui masalah kemacetan, harus bisa diatasi dengan keberagaman mitra.
Kemudahan mendapatkan jasa layanan menjadi faktor kedua yang membuat bisnis start-up jasa di Indonesia lebih mudah bertahan. Layanan dengan memanfaatkan aplikasi ponsel membuat masyarakat lebih mudah mendapatkan keinginannya.
Aneka kebutuhan yang terakomodasi dengan strategi aplikasi mobile lebih mudah dikenali masyarakat Indonesia. Masyarakat yang kini disebut sebagai generasi mobile first lebih memilih melakukan berbagai kegiatan melalui ponsel pintar.
Kebiasaan sehari-hari masyarakat Indonesia memainkan sosial media membuat layanan semakin cepat tersebar dan mendapat konsumen baru. Aplikasi ponsel yang mudah dan praktis dalam penggunaannya akan membuat konsumen bertahan pada layanan jasa yang sama.
Membaca keinginan dan perilaku konsumen menjadi faktor ketiga yang harus dikuasai. Layanan yang tidak terpaku pada jam operasi tertentu akan lebih mudah dicari oleh konsumen pencari jasa di bidang kuliner.
Pelaku usaha juga harus menguasai perilaku konsumen, terutama berkaitan dengan sistem pembayaran. Aplikasi yang ringkas dan lengkap juga harus menyediakan sistem pembayaran yang paling mudah. Penggunaan sistem pembayaran tunai harus menjadi pilihan utama.
Kesuksesan aplikasi transportasi online Go-Jek dengan Go-Food dan Grabbike dengan GrabFood bisa menjadi contoh bagi pendatang baru.
Uber rencananya akan segera memasuki pasar Indonesia dengan layanan pengantaran makanan bernama UberEats. Layanan ini menjadi pendatang baru yang mencoba berkompetisi memperebutkan pasar yang ditinggalkan FoodPanda.
Layanan UberEats memiliki aplikasi terpisah dari layanan taksi online Uber. Pemisahan ini akan menjadi pembuktian tepat atau tidaknya jasa pengantaran makanan yang tidak terintegrasi dengan layanan lain.
E27 | TECH IN ASIA | MAYA N