TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih tim nasional Indonesia Alfred Riedl menilai, hasil seri 2-2 melawan Vietnam dalam pertandingan persahabatan di kandang, Minggu, 9 Oktober 2016, akibat para pemain kerap dalam kondisi terlena sehingga masih butuh evaluasi menyeluruh pada tiap lini.
Dalam pertandingan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, itu, timnas Indonesia kebobolan dua gol secara beruntun di menit-menit awal babak pertama. Vietnam, melalui dua pemainnya, Le Van Thang dan Vu Minh Tuan, berhasil menjebol gawang Indonesia pada menit ke-4 dan 13.
"Gol kedua dari Vietnam itu, kami betul-betul tidur," ujar Riedl seusai pertandingan.
Dia menuturkan, para pemain timnas baru mulai bangkit balas dendam atas gol beruntun Vietnam di menit ke-20 lewat tendangan bebas Zulham Malik Zamrun.
Tidur yang dimaksud Rield ketika pemain Vietnam mendapatkan jatah free kick, dan bola langsung melesat padahal pemain Indonesia belum siap.
"Semoga kejadian seperti (kebobolan karena belum siap) ini tak terulang lagi," ucapnya.
Cepatnya gawang Indonesia, yang dijaga Andritani Ardhyasa, bobol, menurut Riedl, bukan hanya kesalahan pemain belakang Abdul Rachman cs.
"Ini bukan omong soal defender di belakang saja, melainkan juga posisi tengah dan depan. Jadi harus saling membantu," katanya.
Riedl menambahkan, seusai laga melawan Vietnam, ia akan fokus menggeber stamina pemain dengan full latihan fisik pada 19-20 Oktober 2016.
"Sebab, kondisi pemain yang kami terima dari klub untuk latihan fisiknya belum memenuhi syarat," ujarnya, yang berharap performa fisik pemainnya bisa meningkat sampai 1,5 kali lipat.
Riedl pun menambahkan, untuk mematangkan pemain sebelum laga AFF digelar, pihaknya telah menjadwalkan laga uji coba ke luar negeri, yakni Myanmar dan Vietnam.
“Karena pemain itu kalau main di kandang sendiri bagus, tapi jika tanding di luar (psikisnya) down," ujarnya.
Adapun pada 15-16 Oktober 2016, Riedl akan mengirimkan 40 nama yang didaftarkan untuk berlaga di AFF. Dari nama itu kemudian disaring menjadi 23 pemain.
PRIBADI WICAKSONO