TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyampaikan perkembangan pembangunan atau rehabilitasi kompleks olahraga Gelora Bung Karno (GBK) dan Wisma Atlet Kemayoran kepada Presiden Joko Widodo kemarin. Dia mengatakan proyek ini akan selesai akhir 2017 sehingg siap untuk Asian Games 2018.
"Insya Allah pada akhir 2017 siap untuk diuji coba," kata Basuki Hadimuljono dalam siaran pers yang diterima Tempo, Selasa 25 Oktober 2016.
Basuki mengatakan untuk proyek di kompleks GBK, baru dilaksanakan pembangunan fisik sebanyak 3,4 persen. Untuk pembangunan kampung atlet di Kemayoran sudah mencapai 25,44 persen. Inilah yang membuat Basuki optimistis proyek ini bisa selesai akhir 2017.
Untuk Wisma Atlet Kemayoran di Blok C-2 memiliki tiga tower dengan jumlah unit sebanyak 1.932 unit, dan mampu menampung 3.864 penghuni. Sedangkan di blok D-10 terdapat tujuh tower dengan jumlah unit 5.594 unit dengan kapasitas tampung 11.188 penghuni. "Di blok C-2 ada tiga tower untuk official dan jurnalis," ujar Basuki.
Sementara pekerjaan renovasi kompleks GBK yang konstruksinya dimulai pada 16 Agustus 2016, diyakini perkembangannya lebih cepat, yaitu 3,4 persen dari rencana 2,7 persen. Percepatan terjadi melalui penerapan 2-3 shift jam kerja sehingga bisa dilakukan test event pada November 2017.
Kemudian tentang pembangunan fasilitas latihan, saat ini lelangnya sudah selesai dan akan dimulai konstruksi pada akhir Oktober ini. Namun, untuk Stadion Madya, Softball, Baseball dan gedung Basket, saat ini dalam lelang ketiga dan ditargetkan akan dimulai pekerjaan konstruksinya pada awal November depan.
Adapun pembangunan atau rehabilitasi serta penataan kompleks Gelora Bung Karno dan Wisma Atlet Kemayoran memakan biaya sebesar Rp 6,4 triliun.
Kemarin Presiden Joko Widodo mengadakan Rapat Terbatas membahas persiapan Asian Games XVIII di Kantor Presiden, Jakarta. Usai Ratas, Menteri Basuki didampingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Perhubungan Budi Karya, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, menyampaikan progres pembangunan dua tempat itu.
DIKO OKTARA