TEMPO.CO, Jakarta - Pencapaian positif total frekuensi dan volume transaksi perdagangan saham tertinggi sepanjang berdirinya PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada 13 Juli 1992 silam kembali terjadi pada perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin. Jumlah investor aktif yang bertransaksi di perdagangan saham pada Kamis, 27 Oktober 2016 juga tercatat sebagai yang terbanyak.
Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengatakan, pencapaian rekor ini juga menunjukkan bahwa BEI memiliki likuiditas yang terbaik di tahun ini dibandingkan dengan bursa-bursa lain di kawasan Asia Tenggara. Dengan pencapaian ini, maka BEI berharap dan terus berupaya untuk menjadi bursa terbesar di Asia Tenggara pada 2020 mendatang.
“Harapannya, semoga performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus positif sehingga dapat memberikan imbal hasil bagi para investor di pasar modal Indonesia,” ujar Tito Sulistio dalam pesan tertulisnya Jumat, 28 Oktober 2016.
Adapun total frekuensi perdagangan saham yang tercipta tercatat sebesar 428.640 kali transaksi, dengan rekor tertinggi sebelumnya tercatat pada 13 Juli 2016 sebesar 376.777 kali transaksi. Rekor total volume perdagangan saham yang tercipta juga tercatat sebesar 39,04 miliar unit saham dengan rekor tertinggi sebelumnya pada 8 April 2011 sebesar 29,83 miliar unit saham.
Selain itu, jumlah investor aktif yang melakukan transaksi saham juga mencapai rekor yakni sebanyak 38.734 investor. Rekor sebelumnya tercatat pada 9 Agustus 2016 dengan jumlah 35.455 investor.
Berdasarkan data World Federation Exchange di 2015, Bursa Thailand membukukan rata-rata frekuensi harian sebesar 368 ribu kali, Bursa Malaysia 153 ribu kali, dan Bursa Filipina 53 ribu kali transaksi.
Sejak awal tahun, BEI telah mencatat total pembelian bersih oleh investor asing di pasar saham domestik hingga kemarin mencapai Rp 32,35 triliun. Menurut Tito, optimisme investor asing telah pulih setelah mencatat penjualan bersih sebesar Rp 22,59 triliun di sepanjang tahun lalu.
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat 0,31 persen atau 17,15 poin ke level 5.416,83 poin. Jumlah tersebut adalah yang tertinggi di tahun ini dan telah menguat 17,93 persen dari posisi penutupan IHSG di akhir 2015 sebesar 4.593,008 poin. Nilai transaksi perdagangan juga naik sebesar Rp 9 triliun, melampaui rata-rata nilai transaksi harian di tahun ini sebesar Rp 6,54 triliun.
Kapitalisasi pasar BEI hingga perdagangan kemarin mencapai Rp 5.859,72 triliun atau meningkat 20,25 persen dibanding posisi di akhir 2015 sebesar Rp 4.872,70 triliun. “Dengan semakin prospektif serta semakin likuidnya perdagangan pasar modal Indonesia, diharapkan nilai kapitalisasi pasar BEI dapat terus meningkat dan mencetak rekor baru lainnya,” ucap Tito.
DESTRIANITA