TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia melaporkan perbankan pada September 2016 menyalurkan kredit sebesar Rp 4.243,9 triliun atau tumbuh 6,4 persen, lebih lambat dibanding pertumbuhan tahunan pada Agustus yang sebesar 6,8 persen (year on year/yoy).
Kredit modal kerja (KMK) dan kredit investasi (KI) dari perbankan masih melambat, yakni masing-masing hanya tumbuh sebesar 4,1 persen secara tahunan (yoy) dan 9,3 persen (yoy) pada September 2016, tulis laporan analisis uang beredar dalam arti luas (M2) BI yang diumumkan Senin, 1 November 2016, dikutip di Teluk Benoa, Bali.
"Perlambatan KMK utamanya pada industri pengolahan dan keuangan, real estate, dan jasa perusahaan. Sedangkan KI melambat pada sektor industri pengolahan serta perdagangan, hotel, dan restoran," demikian dituliskan BI.
Terus melambatnya pertumbuhan kredit bank juga menjadi salah satu penyebab lambannya pertumbuhan uang beredar dalam arti luas (M2). Uang beredar dalam arti luas pada September tercatat sebesar 5,1 persen (yoy), terjun bebas dari Agustus 2016 yang sebesar 7,8 persen (yoy).
Selain lambatnya penyaluran kredit bank, BI melihat terjadi kelesuan perputaran uang dalam arti luas karena kontraksi operasi keuangan pemerintah pusat. BI menyatakan simpanan pemerintah pusat di BI tumbuh 55,6 persen (yoy), berkebalikan dengan bulan sebelumnya yang turun sebesar -0,5 persen (yoy). Namun menggelembungnya dana pemerintah tersebut juga karena penerimaan dana tebusan dari program amnesti pajak.
Di sisi lain, BI melihat efisiensi suku bunga bank terus berjalan. Indikasinya, suku bunga kredit dan simpanan perbankan kembali turun pada September 2016, meskipun besaran penurunannya belum terlalu signifikan.
Suku bunga kredit pada September 2016 turun menjadi 12,23 persen dari 12,31 persen pada Agustus 2016.
Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka tenor 1, 3, 6, dan 12 bulan masing-masing turun dari 6,67 persen, 6,94 persen, 7,41 persen, dan 7,74 persen pada Agustus 2016 menjadi 6,63 persen, 6,84 persen, 7,31 persen, dan 7,66 persen pada September 2016.
ANTARA