TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah pengangguran menurun pada kuartal III 2016. Penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) ini terjadi sebesar 0,57 persen (year on year) atau mencapai 530 ribu orang, demikian diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS).
"Ini karena ada kenaikan penyerapan jumlah tenaga kerja di semua sektor," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantor pusat BPS, Jakarta, Senin, 7 November 2016. "Hanya sektor konstruksi yang mengalami penurunan," kata Suhariyanto.
Pada Agustus 2015, jumlah pengangguran mencapai 7,56 juta orang. Angka tersebut turun pada Agustus 2016 menjadi 7,03 juta orang. Berkurangnya tingkat pengangguran ini turut menggerek pertambahan jumlah penduduk yang bekerja hingga 3,59 juta orang.
"Ada tren yang tidak berubah, TPT di perkotaan selalu lebih tinggi dibandingkan dengan pedesaan," ungkap Suhariyanto.
Berdasarkan tingkat pendidikan, pengangguran banyak terjadi pada lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) sebesar 11,11 persen. "Angka ini, jika dibanding Februari 2016, naik," katanya.
Pengangguran terendah justru ada pada lulusan sekolah dasar ke bawah. "Dibanding dengan lulusan pendidikan tinggi yang cenderung memilih pekerjaan, lulusan SD ke bawah akan menerima pekerjaan apa pun," kata Suhariyanto.
FAJAR PEBRIANTO | YY