TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berencana mengaudit tempat pembuangan sampah (TPS) di Jakarta jika terpilih menjadi pemimpin Ibu Kota pada 2017. "Diaudit mana yang perlu diperbaiki dan mana yang sudah berjalan baik," katanya saat meninjau TPS Dipo Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu, 9 November 2016.
Anies ingin melihat adanya tanggung jawab yang jelas dan pihak pengelola bisa memastikan TPS berfungsi dengan baik. Ia tidak ingin nasib TPS di wilayah Jakarta sama seperti yang dialami TPS Dipo Kalibata. "Jangan didiamkan menahun seperti ini. Efeknya berantakan di mana-mana," ujarnya.
Menurut Anies, TPS Dipo Kalibata sudah lama bermasalah tapi tak kunjung ada penataan. Tembok bak sampah berukuran 300 meter persegi pun retak. Sampah-sampah juga terpaksa dibuang di jalan.
Eman, pengelola TPS Dipo Kalibata, mengatakan tembok tersebut telah lama rusak. Dia mengaku sudah memohon perbaikan kepada pemerintah DKI, tapi tak kunjung dirapikan. "Padahal ini dipakai tiap hari," tuturnya.
Lokasi TPS tersebut berdekatan dengan kompleks Dewan Perwakilan Rakyat. Eman berharap Anies menata tempat itu agar elok dilihat.
Menurut dia, Anies juga berjanji mengurangi beban sampah yang masuk ke TPS tersebut. Sebab, Anies dan pasangannya, Sandiaga Uno, memiliki program pengolahan sampah di level komunitas.
Dalam program tersebut, Anies juga mendorong para pekerja penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) atau pasukan oranye menjadi seorang wirausaha. Mereka akan diajarkan menjadi seorang pengusaha di bidang pengolahan sampah. Anies berharap kesejahteraan pekerja PPSU bisa meningkat dengan adanya pelatihan khusus tersebut dan tidak sekadar menaikkan gaji mereka.
FRISKI RIANA