Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Kembangkan Pendeteksi HIV/AIDS Via Perangkat USB  

image-gnews
Warga India berjalan melewati patung pasir berbentuk pita merah sebagai simbol HIV/AIDS yang dibuat oleh seniman pasir Sudarsan Pattnaik, di pantai Puri, Bhubaneswar, India, 30 November 2014. 1 Desember diperingati dunia sebagai Hari AIDS Sedunia. AFP/ASIT KUMAR
Warga India berjalan melewati patung pasir berbentuk pita merah sebagai simbol HIV/AIDS yang dibuat oleh seniman pasir Sudarsan Pattnaik, di pantai Puri, Bhubaneswar, India, 30 November 2014. 1 Desember diperingati dunia sebagai Hari AIDS Sedunia. AFP/ASIT KUMAR
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan Inggris mengembangkan cara baru menguji virus HIV dengan menggunakan perangkat USB, yang dapat memberikan hasil cermat dan cepat mengenai keberadaan virus itu dalam darah.

Alat buatan peneliti Imperial College London dan perusahaan swasta Amerika Serikat, DNA Electronics, itu hanya memerlukan setetes darah pasien untuk mendeteksi HIV. Alat itu akan memancarkan sinyal ke komputer, laptop, atau gawai lain.

Tim peneliti mengatakan, walau pengembangannya masih pada tahap awal, alat itu memungkinkan pasien memantau kadar virus dalam darah sebagaimana penderita diabetes mengawasi kadar gula darahnya.

USB itu lebih berguna bagi masyarakat wilayah terpencil, sehingga penderita dapat mengatur cara pengobatannya lebih efektif. Pasalnya, uji kadar virus itu masih membutuhkan waktu sedikitnya tiga hari, mulai dari pengiriman sampel sampai ulasannya di laboratorium.

"Faktor penting pengobatan HIV adalah mengawasi kadar virus dalam darah. Saat ini, proses uji virus membutuhkan biaya mahal dan peralatan rumit sehingga membutuhkan waktu cukup lama," kata Graham Cooke, salah satu ketua peneliti dari program studi kedokteran Imperial College London.

"Kami dapat menyelesaikan masalah itu dengan alat ini. Awalnya perangkat ini berukuran sebesar mesin fotokopi, tapi kami memadatkannya hingga sekecil USB," katanya.

Uji itu akan melibatkan perangkat pemproses dalam telepon seluler, dan satu tetes darah yang dijatuhkan ke bagian tertentu pada USB.

HIV dalam sampel darah akan memicu perubahan tingkat keasaman menjadi sinyal listrik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sinyal tersebut diteruskan ke USB sehingga hasilnya terlihat di komputer atau gawai pasien.

Pengujian alat itu, yang diterbitkan jurnal Scientific Reports, menunjukkan 95 persen uji HIV dari 991 sampel darah terbukti cermat. Rata-rata waktu uji HIV yang dibutuhkan 20,8 menit.

Sebanyak 36 juta warga di seluruh dunia terjangkit HIV, virus penyebab AIDS. Sebagian besar penderita tinggal di kawasan Sub-Sahara Afrika.

Namun, sejumlah kasus menunjukkan obat AIDS tidak bekerja, seringkali disebabkan virus yang kebal. Hal itu akhirnya memicu peneliti mendalami "kadar virus" dalam darah.

Kadar virus tidak dapat dilacak dengan uji berkala HIV. Pasalnya, uji tersebut hanya memperlihatkan seseorang terjangkit virus atau tidak, demikian dilaporkan Reuters.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

8 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

10 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

10 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

13 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

15 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

16 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

17 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

17 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

20 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

21 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?