TEMPO.CO, Cirebon - Manajer Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Daerah Operasi 3 Cirebon Krisbiyantoro mengatakan persinyalan di Stasiun Karawang dan Kelari terganggu karena tersambar petir. Akibatnya, jadwal perjalanan kereta api ikut terganggu dan mengalami keterlambatan. "Ada gangguan persinyalan di dua stasiun itu,” ucap Krisbiyantoro, Senin, 14 November 2016.
Krisbiyantoro berujar, Ahad, 13 November 2016, sekitar pukul 18.00 WIB, sinyal yang ada di stasiun tersebut tersambar petir. “Saat itu, memang hujan turun dibarengi dengan petir yang bersahutan,” tutur Kris.
Padahal, menurut Krisbiyantoro, peralatan persinyalan mereka sudah menggunakan teknologi yang cukup maju, di antaranya menggunakan penangkal petir. “Tapi tetap terkena juga,” kata dia.
Dampaknya, perjalanan kereta api akhirnya mengalami keterlambatan. Sebab, ucap Krisbiyantoro, sinyal merupakan permasalahan yang vital dalam kereta api. “Karena taruhannya keselamatan nyawa penumpang. Jadi kita tidak bisa main-main,” ujarnya.
Baca: Penumpang Melonjak, Sampah Bandara Soekarno-Hatta Menumpuk
Karena sinyal tidak bisa berfungsi, akhirnya pola operasi perjalanan dilakukan secara manual. Puluhan orang disiagakan di sepanjang rel yang ada di dua stasiun tersebut untuk berjaga. “Kecepatan kereta api juga harus dikurangi saat akan melewati dua stasiun tersebut,” ujar Krisbiyantoro.
Kecepatan kereta api saat akan melewati dua stasiun tersebut hanya diperbolehkan 5 kilometer per jam. Tak pelak terjadi keterlambatan perjalanan kereta. Bahkan rata-rata keterlambatan kereta api, menurut Krisbiyantoro, mencapai 200 menit. Sedikitnya ada 22 perjalanan kereta api, baik dari arah Jakarta menuju Jawa maupun sebaliknya, yang mengalami keterlambatan.
Krisbiyantoro mengaku berusaha keras memperbaiki sistem persinyalan yang rusak. “Suku cadangnya kami datangkan dari Bandung,” tuturnya.
Padahal kemarin Stasiun Bandung juga tergenang banjir. Saat ditanya, kapan perbaikan sistem persinyalan di Stasiun Karawang dan Kelari selesai dan perjalanan kereta api kembali normal, Krisbiyantoro mengaku belum bisa memastikan. “Kita akan berusaha secepatnya memperbaiki,” ujar Krisbiyantoro.
IVANSYAH