TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengatakan rencana penerapan kereta api cepat rute Jakarta-Surabaya masih terus dikaji Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
"Diharapkan kereta api ini mempercepat perjalanan dari Jakarta ke Surabaya dan sebaliknya," ucap Edi di kantor Jakarta Railways Center, Senin, 14 November 2016.
Menurut dia, sampai saat ini, perjalanan kereta api Jakarta-Surabaya ditempuh sekitar sepuluh jam lebih. Apabila kereta cepat ini nantinya beroperasi dengan kecepatan 160-170 kilometer per jam, diperkirakan perjalanan Jakarta-Surabaya dapat ditempuh kurang dari lima jam. "Ini sangat menolong karena menghemat waktu," ujarnya.
Baca:
PT KAI Gelar Promo Akhir Tahun, Ini Daftar Harganya
Dukung Indonesia Raih World Halal Tourism Award 2016
Trump Menang, Investor Serentak Tinggalkan Obligasi
Kereta Telat, Penumpang Bisa Dapat Makanan Gratis
Karena itu, proses kajian kereta api cepat tersebut masih dilakukan sampai saat ini dengan rute yang akan dilewati adalah Cirebon dan Semarang. "Tidak akan lewat Yogyakarta karena itu jalur selatan," tutur Edi. Ihwal siapa investornya, Edi mengatakan tidak memikirkan. "Mau investornya Jepang atau Prancis, silakan."
Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berharap pemerintah Jepang bersedia membangun proyek kereta semicepat Jakarta-Surabaya. Hal ini karena teknologi Jepang tepat untuk proyek kereta api ini. Bahkan Luhut juga menawarkan peluang investasi di Indonesia, termasuk di sektor kemaritiman, kepada Jepang.
Edi menuturkan keputusan siapa yang berinvestasi adalah hak pemerintah. Harapan PT KAI adalah proyek kereta api cepat ini segera terealisasi, sehingga dapat memberikan kemudahan bagi penumpang.
ODELIA SINAGA