TEMPO.CO, Jakarta - Chief Financial Officer dari Gan Kapital, Wesley Harjono, menyampaikan bahwa perusahaannya akan bekerja sama dengan Plug and Play Tech Center untuk mendanai pengembangan startup di Indonesia. Rencananya, ada 50 startup yang didanai per tahun.
"Dalam satu tahun, kami bisa siapkan US$ 10 juta untuk pendanaan startup," ujar Wesley saat memberikan keterangan di Istana Kepresidenan, Selasa, 15 November 2016.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Plug and Play telah sepakat untuk terlibat dalam pengembangan startup di Indonesia. Pengembangan itu meliputi pendanaan, baik dalam tahap pre seed maupun seed round, hingga inkubasi. Adapun kesepakatan ini adalah tindak lanjut dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke kantor Plug and Play di Silicon Valley, California, Amerika Serikat, Februari lalu.
Wesley melanjutkan, perusahaannya dan Plug and Play tak akan membagi rata uang US$ 10 juta itu ke 50 startup. Ia berkata, satu startup bisa didanai maksimal US$ 500 ribu.
Adapun Saeed Amidi selaku pemilik Plug and Play menyampaikan bahwa pendanaan itu akan difokuskan pada startup di bidang e-commerce. Menurut dia, startup e-commerce-lah yang saat ini tengah tumbuh di Indonesia dan bisa berkembang pesat.
"Hal yang saya pikirkan, apa yang akan berhasil di Indonesia adalah apa yang sudah berhasil di Cina tiga tahun lalu dan California tujuh tahun lalu (e-commerce). Shared economy menjadi fokus, dan ini terbukti di Gojek," dia menegaskan.
Plug and Play pun setuju bekerja sama dengan pemerintah untuk menyokong dan mengembangkan startup di Indonesia. "Kami sudah membuka kantor di Jerman, Spanyol, dan Cina. Total ada delapan negara dan kami akan memulai yang baru di Indonesia," kata Amidi saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan, Selasa, 15 November.
Plug and Play bukan pemain baru di dunia startup. Perusahaan ini sudah mendanai ratusan startup dan memiliki porsi kepemilikan terhadap sejumlah produk-produk digital ternama. Beberapa di antaranya Dropbox, PayPal, Soundhound, dan Skytree.
Adapun Presiden Joko Widodo pertama kali bertamu ke Plug and Play pada Februari lalu saat berkunjung ke Silicon Valley. Di sana, Presiden Joko Widodo membujuk Plug and Play untuk mau membantu mengembangkan startup di Indonesia, terutama pada bidang e-commerce. Sebab, Presiden Joko Widodo memandang masa depan perekonomian Indonesia akan ada pada e-commerce nantinya.
ISTMAN M.P.