TEMPO.CO, Jakarta - BRI Syariah menargetkan kenaikan pangsa pasar (market share) menjadi 10 persen tahun depan. Direktur Utama BRI Syariah Mochamad Hadi Santoso mengatakan market share saat ini sebesar 8 persen.
Hadi mengatakan market share akan ditingkatkan dengan aksi ekspansi yang difokuskan kepada retail serta komersial dengan porsi masing-masing 70 dan 30 persen. "Kami telah menerbitkan sukuk untuk membiayai rencana ekspansi tersebut," ucapnya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 17 November 2016.
Dari penerbitan sukuk, BRI Syariah menargetkan rasio kecukupan modal (CAR) perseroan bisa meningkat hingga 21 persen. Ia menargetkan pembiayaan sebesar Rp 23 triliun tahun depan. Jumlahnya meningkat sekitar 17 persen dari target akhir 2016, yaitu Rp 18,8 triliun.
BRI Syariah menerbitkan Sukuk Mudharabah Subordinasi I pada Oktober lalu. Sukuk tersebut bernilai Rp 1 triliun dengan tenor tujuh tahun. Hadi berujar, sukuk tersebut mendapatkan rating id A+ dari Fitch.
Hari ini, BRI Syariah mencatatkan sukuk tersebut di BEI. Sukuk mengalami kelebihan penawaran atau over subscribed. Jumlahnya mencapai Rp 2,075 triliun. Penawar didominasi investor domestik.
Pendapatan bagi hasil yang diterima pemegang sukuk sebesar 9,5-10,25 persen per tahun. BRI Syariah dibantu PT Bahana Securities dan PT Indopremier Securities selaku penjamin pelaksana emisi efek.
Sukuk juga diterbitkan untuk menjaga likuiditas jangka panjang dengan diperhitungkan sebagai modal pelengkap (Tier 2). Sukuk diharapkan dapat meningkatkan komposisi struktur perhimpunan dana jangka panjang.
VINDRY FLORENTIN