TEMPO.CO, Jakarta - Persoalan harga pangan di Kepulauan Seribu menjadi soroton Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Perbedaan harga pangan di Kepulauan Seribu dapat mencapai 20 persen lebih mahal dibandingkan di wilayah Jakarta lainnya.
Plt Gubernur DKI Jakarta, Soni Sumarsono, mengatakan pemerintah daerah DKI tengah mengkaji upaya strategis untuk mengurangi hingga menstabilkan harga pangan di Kepulauan Seribu. Dalam kajian tersebut terdapat beberapa upaya yang sedang dan akan dilakukan yaitu memberikan kemudahan akses transportasi dari daratan ke kepulauan, pricing collection atau penetapan harga, hingga subsidi jika diperlukan.
"Hal paling utama adalah akses transportasi dari daratan ke Pulau Seribu," kata Sumarsono, Senin, 21 November 2016. Menurut Soni, kalau masalah transportasi bisa teratasi, harga pangan bisa ditekan. Pemerintah daerah DKI telah menyiapkan delapan kapal pengangkut bahan pokok dan akan terus ditingkatkan hingga beberapa bulan ke depan.
Baca: Dikeroyok Geng Motor, Seorang Remaja Tewas di Cipayung
Soni optimistis, perbaikan sistem perdagangan akan mampu menekan disparitas harga. "Kita akan menekan harga dengan sistem keseimbangan supply and demand."
Soni menambahkan, bila upaya tersebut masih kurang ampuh untuk menyeimbangkan harga pangan pemerintah daerah akan mengkaji untuk memberikan subsidi biaya pengangkutan bahan pangan. "Subsidi bisa saja diberikan jika dibutuhkan untuk sementara waktu hingga harga pangan mencapai titik keseimbangnnya."
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan masterplan pengembangan wilayah Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata dunia. Untuk itu, pemerintah akan menyiapkan sarana pendukung dan pembangunan infrastruktur yang memadai untuk kemudahan akses masyarakat di Kepulauan Seribu.
REZA SYAHPUTRA | SETIAWAN ADIWIJAYA