TEMPO.CO, Bandung - Microsoft mengungkapkan bahwa kejahatan di dunia maya (cyber crime) pada 2015 meningkat sebesar 389 persen dibandingkan 2014. Sedangkan selama 2012-2016, terdapat 7.697 kasus cyber yang dilaporkan kepada pihak kepolisian dan hanya 25 persen kasus yang dapat diselesaikan.
Untuk membantu masyarakat dalam mengamankan data bisnis dan data perusahaan, Microsoft menghadirkan sistem Windows 10 Pro. "Setiap tahun, kejahatan cyber itu meningkat, yang tertangani sedikit, maka perlindungan maksimal yang bisa kami berikan. Windows 10 Pro ini adalah Windows keluaran terakhir yang setiap tahun akan selalu update secara gratis. Tidak ada lagi Windows 11, 12, 13, atau sebagainya, 10 ini sudah final dan terbaik," ujar Willy Hendrajudo selaku Head of Windows Business Group Microsoft Indonesia di Bandung, Selasa, 22 November 2016.
Fitur utama keamanan Windows 10 Pro adalah Windows Information Protection yang dulu dikenal dengan nama proteksi data enterprise. Fitur ini berguna untuk melindungi bisnis dari kebocoran data dan memisahkan data personal ke data organisasi.
Fitur tersebut juga mencakup keseluruhan, dari operasional internal perusahaan, proteksi perangkat karyawan, sampai aplikasi dan akses cloud. Selain itu, Windows 10 Pro memiliki fitur BitLocker, yang akan mengunci perangkat USB atau lainnya yang tidak dikenal.
"Selain fitur keamanan yang paling baru dan menyeluruh, kami hadir dengan fitur Windows as a Service, di mana Windows 10 Pro akan mendapat pembaruan berkala secara gratis, sehingga semua fitur dan proteksi selalu terbaru dan update," kata Willy.
Baca:
Kata BMKG Soal Isu Ancaman Gempa Besar dan Tsunami
Drone Karma Ditarik, Go Pro Beri Kompensasi Kamera Hero 5
10 Alasan Target E-commerce Indonesia US$ 130 Miliar Tak Realistis
DWI RENJANI