TEMPO.CO, Depok - Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yunus Subagyo Swarinoto meminta masyarakat waspada bencana. Soalnya, BMKG melihat pada periode November 2016 sampai Februari 2017 bakal menjadi puncak musim hujan.
"Daerah rawan longsor, banjir bandang, dan rawan genangan mesti mengantisipasi dan mempunyai sistem peringatan dini," kata Yunus dalam seminar “Perubahan Iklim, Bencana Terus Mengintai: Waspada Perubahan Cuaca Ekstrem” di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Rabu, 23 November 2016.
Bahkan BMKG telah mengantongi prakiraan cuaca pada 22-27 November 2016 di beberapa daerah, yang berpotensi hujan dengan intensitas sedang sampai lebat di sebagian besar Sumatera, Jawa bagian barat dan tengah, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Ia menuturkan penguatan monsun dingin Asia pada akhir November interaksi fase basah berpotensi meningkatkan intensitas hujan di beberapa kawasan Indonesia sampai awal Desember. "Puncaknya ada pada akhir Januari dan awal Februari 2017," ujarnya.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pihaknya telah menyiapkan anggaran antisipasi tanggap bencana sebesar Rp 150 miliar yang siap pakai. Terutama untuk penanganan banjir dan longsor, yang diperkirakan akan meningkat tahun depan. "Karena itu tantangan kami. Puncaknya akan terjadi Januari 2017," tuturnya.
Nah, untuk kawasan Jabodetabek sendiri, sudah ada sinyal merah terjadinya bencana. Apalagi di daerah yang berada di bantaran kali, seperti Kali Angke, Ciliwung, dan Pesanggrahan.
Menurut dia, kawasan Jabodetabek belum mampu mengatasi banjir karena sarana dan prasarananya tidak memadai. Selain faktor kali meluap, banjir bakal terjadi di bagian utara karena adanya pasang air laut. "Ancaman cuaca ekstrem memang akhir Januari hingga awal Februari. Itu berdasarkan pengalaman sebelumnya," ucapnya.
Badan penanggulangan bencana daerah belum bisa memprediksi apakah akan siklus lima tahunan bakal terjadi pada 2017. Namun, kata dia, dipastikan curah hujan bakal meningkat awal 2017. "Kalau Jakarta, curah hujan bakal terus meningkat sampai akhir Januari," ujar Sutopo.
IMAM HAMDI