Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dubes Myanmar: Kami Tak Aniaya Rohingya  

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Duta Besar Myanmar untuk Indonesia, Aung Htoo.  Istimewa
Duta Besar Myanmar untuk Indonesia, Aung Htoo. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua hari terakhir  Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta didatangi sejumlah organisasi masyarakat.  Mereka menyatakan peduli pada etnis minoritas Rohingya. Duta Besar Myanmar  untuk Indonesia, Aung Htoo, mengatakan dirinya menghormati kebebasan demokrasi di Indonesia.  Meskipun selama dua hari, pengeras suara nyaring terdengar di depan kedutaannya.

 "Saya berkelakar dengan rekan di sini, ini yang Presiden Joko Widodo sebut sebagai suara berisik (noise) demokrasi," kata Aung Htoo saat dihubungi lewat pesan Whatsapp oleh Tempo,  Jumat, 25 November 2016 sore. Dia membantah negaranya telah melakukan penganiayaan terhadap Rohingya. Kepada Tempo, dia menuturkan apa yang sebenarnya terjadi di negerinya.

Berikut petikan wawancaranya:

Bagaimana Anda merespons aksi demonstrasi di depan kedutaan Anda?
Saya baru saja berkelakar dengan teman saya, ini mungkin yang disebut Presiden Joko Widodo sebagai suara berisik  (noise) demokrasi. Kami dibombardir dengan pengeras suara sejak pagi hingga saat ini (sore).  Kami menghormati demokrasi dan kebebasan bicara.

Bagaimana situasi di Rakhine saat ini?
Situasi di negara b again Rakhine diprovokasi oleh oknum (Dubes Aung Htoo menyebut bad people) dua kali. Jika mereka tidak menyerang pos polisi berulang kali dengan gaya teroris, pasukan keamanan kami tidak perlu membalasnya.  Kadang-kadang kami tidak jelas, apakah kami korban atau sebaliknya.  Oknum-oknum ini mendeklarasikan jihad kepada kami.

Bagaimana respons pemerintah Myanmar?
Dewan negara memerintahkan pasukan keamanan kami untuk menahan diri dan mengatasinya sesuai hukum. Kami tidak akan menggunakan kekuatan jika tidak diserang. Mereka memobilitasi aksi mob bahkan setelah mereka menyerang. Apakah kami harus membiarkan mereka melakukan apa saja yang mereka sukai?

Bagaimana kondisi etnis Rohingya di Myanmar?
Kami tidak menganiaya Rohingya. Pada 2012,  jika tidak ada oknum muslim memperkosa dan membunuh seorang wanita Rakhine, maka kekerasan komunal tidak akan terjadi. Tentara dan lembaga internasional tidak perlu turun tangan.

Bagaimana ihwal Rohingya di Rakhine?
Pada masa penjajahan, muslim di Rakhine tercatat dalam sensus sebagai Mohamadin. Pada 1990-an, mereka mengubah nama menjadi Rohingya. Mereka juga menyatakan sebagai putra Rakhine, atau warga asli  Rakhine. Bahkan ada sebelum Myanmar.
Mereka minta kewarganegaraan otomatis sesuai dengan undang-undang warga negara 1982. Padahal mereka hanya datang di saat tertentu selama penjajahan Inggris. Mereka tinggal di Myanmar selama dua atau tiga bulan saat musim panen.  Tapi di era 1970-an, mereka datang sebagai migran dan tinggal secara permanen di Myanmar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagaimana pemerintah merespons tuduhan penganiayaan terhadap Rohingya?
Kami tidak tahu dari mana asal mereka, bisa jadi dari India atau Pakistan. Itulah mengapa kami sebut mereka Bengali karena menurut kami, mereka berasal dari Teluk Bengal. Karena itu status kewarganegaraan mereka tidak jelas.
Pemerintah ingin memverifikasi status mereka sesuai dengan undang-undang kewarganegaraan. Tapi mereka menolak untuk diverifikasi. Mereka sangat bermusuhan dengan petugas imigrasi.
Jadi, dengan menggunakan agama, mereka menciptakan kesan bahwa warga  Budha menganiaya mereka. Mereka menggunakan persaudaraan muslim untuk menggantikan masalah imigrasi.
Oknum-oknum itu tidak hanya menyerang aparat, tapi juga membakar rumah-rumah saudara muslim mereka. Jadi saat aktivis Human Rights Watch (HRW) melihat wilayah itu, mereka menemukan rumah-rumah dibakar.

Apa langkah pemerintah Myanmar selanjutnya?
Langkah pemerintah selanjutnya adalah memulihkan perdamaian dan stabilitas di kawasan dan memulai penyaluran bantuan.
Untuk mendapatkan kebenaran dari insiden terbaru, Madam Aung San Suu Kyi memerintahkan penyelidikan dan efektivitas penyaluran bantuan kepada orang-orang yang paling membutuhkan.  Dia juga memerintahkan untuk mempersiapkan rencana agar insiden serupa tidak terulang.
Secara pribadi, dia mengawasi pembangunan ekonomi di negara bagian Rakhine dan berupaya mencari solusi terbaik bagi negara bagian Rakhine. Dia membentuk sebuah komisi penasihat bagi negara bagian Rakhine yang dipimpin mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa Kofi Anan. Meskipun beberapa oknum mengganjal proses tersebut.

Bagaimana pendapat Anda tentang dukungan Indonesia terhadap Rohingya?
Kami menghargai peran konstruktif yang dimainkan Indonesia dalam memberikan bantuan bagi ngara bagian Rakhine. Negara-negara muslim memiliki tanggung jawab untuk membantu rakyat Rakhine.  

Apakah warga Rohingya tidak boleh memiliki kewarganegaraan Myanmar?
Jika mereka menginginkan identitas dan kewarganegaraan mereka harus hidup damai dengan warga setempat dan mengikuti proses verifikasi kewarganegaraan.  Yang paling penting, mereka harus bisa berbahasa Myanmar. Hanya dengan itu mereka bisa menjadi bagian dari Myanmar dan diterima oleh seluruh rakyat Myanmar.

Bagaimana proses pemberian kewarganegaraan?
Anda bisa mengunjungi situs komisi penasihat Rakhine. Mereka mendorong warga untuk mengikuti proses verifikasi kewarganegaraan. Jika mereka bisa membuktikan bahwa nenek moyang mereka telah tinggal sebelum 1823, seperti yang diatur undang-undang kewarganegaraan,  mereka secara otomatis bisa mendapat kewarganegaraan.
Undang-undang mengatur  kewarganegaraan naturalisasi, asosiasi, dan penduduk permanen sesuai dengan bagaimana mereka tinggal.
Karena itu, daripada menciptakan kerusuhan dan meminta bantuan dari saudara muslim, mereka seharusnya mengikuti proses tersebut.
Di negara bagian  Rakhine, ada kelompok etnis muslim lainnya yang disebut Kamen. Mereka diberi kewarganegaraan secara otomatis karena mereka dapat membuktikan diri bahwa mereka telah tinggal di sana sejak zaman Mongol. Jika mereka yakin telah tinggal sebelum warga Myanmar tinggal di sana, mereka punya hak untuk menjadi warganegara.

NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

23 jam lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

1 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

7 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

7 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

10 hari lalu

Pengungsi etnis Rohingya membawa bantuan paket Lebaran dari Human Appeal Australia di tempat penampungan bekas kantor Imigrasi di Desa Blang Mee, Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Selasa, 9 April 2024. Paket Lebaran yang berisi bahan pokok makanan harian itu diberikan kepada 252 jiwa pengungsi etnis Rohingya untuk menyambut Idul Fitri 1445 H di Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad
Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya


Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

12 hari lalu

Julie Bishop. Reuters
Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.


Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

14 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting


5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

15 hari lalu

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com
5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

Kementerian Luar Negeri sedang bekerja sama dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok menangani kasus lima WNI terjerat online scam.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

21 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

23 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.