TEMPO.CO, Bandung- Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis peserta tax amnesty akan naik lagi pada Desember ini, di bulan terakhir program pengampunan pajak tahap kedua.
“Seperti yang terjadi pada tahap pertama, biasanya pada bulan-bulan terakhir dari setiap periode, kebutuhan untuk melakukan partisipasi meningkat. Tentu saya berharap pada bulan Desember ini minat masyarakat akan meningkat,” kata Sri Mulyani usai mengisi kuliah umum di Univeristas Padjadjaran, Bandung, Selasa, 29 November 2016.
Sri Mulyani mengklaim sosialisasi program pengampunan pajak sudah dilakukan pada semua sektor. “Termasuk sektor konstruksi, real estate, pertambangan, minerba, yang waktu itu cukup banyak," ucapnya.
Baca Juga: Sosialisasi Tax Amnesty II, Jokowi Dorong Arus Uang Masuk
Menurut Sri Mulyani, pemerintah juga membidik kalangan profesional, termasuk direktur, komisaris perusahaan BUMN "Kami berharap mereka mau berpartisipasi karena dalam hal kepatuhan, masih bisa diperbaiki atau ditingkatkan."
Baca Juga:
Namun kata Sri Mulyani, Kementerian Keuangan tidak mematok target penerimaan tebusan program tax amnesty tahap kedua, kendati Presiden Jokowi menargetkan 95 persen bisa tercapai. “Saya tidak pernah mengeluarkan target. Kita hanya mengelola ABPN sesuai yang harus kita lakukan dan tentu berharap bisa memenuhi penerimaan negara pada tahun ini yang tidak hanya dari tax amnesty,” kata dia.
Sri menyebutkan, data per 25 November 2016 lalu, peserta program tax aamnesty mencapai 461 ribu orang. “Total tebusan RP 94,8 triliun, dan total harta yang dideklarasikan Rp 3.900 triliun,” kata dia.
Baca: Udang Indonesia Kalahkan Produk Udang Negara Lain di AS
Sri Mulyani mengaku porsi jumlah wajib pajak yang mengikuti program amnesti pajak masih kecil. DKI Jakarta misalnya, yang mengikuti program ini baru 151 ribu orang dari 2,1 juta wajip pajak yang melaporkan SPT setiap tahunnya.
AHMAD FIKRI