TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) Pande Putu Yasa membantah pihaknya menyewakan bus Transjakarta kepada partai politik parade kebudayaan bertajuk 'Kita Indonesia' yang digelar di tengah kegiatan car free day kemarin. Menurut Pande, bus tersebut disewa atas nama masyarakat sipil, bukan partai politik.
"PPD tidak menyewakan bus ke partai politik. Masyarakat yang menyewa dengan tujuan untuk kebhinnekaan nusantara. Di luar ada tempelan parpol itu bukan dari PPD," kata Putu saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 5 November 2016.
Setidanya ada 60 bus yang dioperasikan untuk mengangkut peserta parade kebhinekaan. Disinyalir sebanyak 20 bus merupakan bus yang operasionalnya berada di bawah Transjakarta. Bus operator lain berada di bawah operasional Transjakarta tersebut tidak boleh disewa atau dipinjamkan. Bus tersebut diboyong dari pool yang berada di Ciputat, Tangerang.
Adapun pengajuan bus tersebut dilakukan tepat sehari sebelum acara digelar, yakni Sabtu malam. Adapun transaksi, kata Putu, dilakukan oleh anak buahnya. Menurut dia, bus yang disewa itu seharusnya bukanlah Transjakarta, melainkan Transjabodetabek. Bus itu disewa oleh warga Jakarta yang bernama Dwi Widianto.
"Dia langsung berhubungan dengan anak buah saya di Ciputat. Busnya itupun bukan bus transjakarta, tetapi bus Transjabodetabek yang kebetulan dalam pengoperasiannya sempat ada salah prosedur," tutur Putu.
Bus tersebut seharusnya disewa selama sehari atau sampai acara berakhir. Sehingga, pada sore hari bus-bus tersebut harus sudah kembali ke pool. Namun, saat diketahui bus yang diturunkan bukan hanya yang berasal dari PPD, tetapi juga ada yang masih di bawah kontrak Transjakarta, bus-bus tersebut ditarik sebelum acara usai, apalagi bus tersebut dipasangi atribut partai politik.
Di kaca bus tersebut tertempel sebuah stiker Partai Nasdem untuk mengangkut masyarakat yang hendak melibatkan diri dalam parade kebudayaan 'Kita Indonesia' yang digelar di sepanjang Jalan Sudirman dan MH Thamrin pada Ahad lalu.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono mengatakan pihaknya sedang mengumpulkan informasi dari PT Transjakarta terkait penyewaan bus tersebut. Nantinya, hasil pemeriksaan akan dijadikan pertimbangan untuk menentukan langkah selanjutnya.
LARISSA HUDA