TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh mengirimkan puluhan relawan ke Pidie Jaya untuk membantu menangani korban gempa, Rabu 7 Desember 2016.
Tim terdiri dari dokter, pakar kebencanaan, dan mahasiswa. "Rencananya Unsyiah juga akan berusaha melakukan rehab dan rekon setelah keadaan darurat selesai,” ujar Wakil Rektor IV Unsyiah, Nazamuddin.
Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unsyiah Maimun Syukri mengatakan tim medis dari Unsyiah bergabung dengan tim medis dari Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Wilayah Aceh.
“Dari RSUZA ada 4 ambulans yang berangkat. Tenaga medisnya, antara lain terdiri dari 25 tenaga medis RSUZA ditambah dengan 10 orang tenaga medis dari PAPDI Aceh,” katanya.
Tim medis Unsyiah yang berada di Pidie Jaya nantinya akan menangani tindakan darurat dan juga menyeleksi pasien untuk dirujuk ke RSUZA Banda Aceh. Tim medis RSUZA berposko di Rumah Sakit Umum Tengku Chik Ditiro Pidie, sementara tim medis lainnya bertugas di lokasi kejadian. Selain spesialis penyakit dalam, tim medis antara lain terdiri atas spesialis bedah, spesialis bius, dan perawat bedah.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah juga mengirimkan tim medis ke Pidie Jaya. "Ada 20 dokter medis yang kita kerahkan untuk membantu korban gempa di Pidie Jaya dan didukung 2 unit mobil ambulance untuk evakuasi dan operasional di lapangan," kata Indra Lutfi, Wakil Direktur Badan Layanan Umum Daera Rumah Sakit Umum Datu Beru Takengon, Aceh Tengah.
Selain dokter, Aceh Tengah juga mengirimkan sejumlah alat berat dan puluhan Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke lokasi gempa.
Bantuan juga disiapkan oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni). Selain akan segera mengirimkan langsung tim ke Pidie Aceh untuk melakukan evakuasi korban bencana bersama tim atau regu penolong lainnya, Iluni UI juga membuka rekening untuk menampung masyarakat yang ingin membantu korban gempa Pidie dan akan segera menyalurkannya.
"ILUNI UI Peduli Pidie berharap bisa membantu meringankan warga Pidie terkena gempa yang mengakibatkan korban meninggal dan luka," ujar Ketua Umum Iluni UI Arief B Hardono dalam rilis yang diterima Tempo, Rabu 7 Desember 2016.
Ketua Community Development Center Iluni UI Irfan Toreza, mengatakan pihaknya sejauh ini sudah bergerak dalam posisi tangggap darurat, saat bencana, dan trauma healing pasca bencana
"Kami rencana akan berangkat besok (Kamis, 8 Desember 2016), melakukan assesment dan menyerahkan bantuan yang sudah kami kirim per hari ini," kata Irfan.
Bantuan yang sudah terdistribusikan ke wilayah bencana berupa selimut, sarung, makanan, pembalut, makanan bayi dan balita, serta obat-obatan luka. Bantuan saat ini sedang dalam perjalanan dari Banda Aceh menuju Samalanga dan Pidie Jaya.
Terkait penanganan kesehatan, lanjut Irfan, sudah dibentuk tim terpadu yang terdiri atas antara lain Ikatan Dokter Indonesia Aceh dan IDI cabang se-Aceh di bawah koordinasi Dr Safrizal Rahman SpOT.
Iluni juga mengajak masyarakat untuk meringankan beban korban gempa Pidie dengan cara berdonasi via laman https://kitabisa.com7/iluniui4gempaaceh atau ke Bank Mandiri a/n Iluni UI dengan nomor rekening 070-0000-20258-5
ADI WARSIDI | JH
Baca juga:
Tahan Vietnam 2-2, Timnas Indonesia Lolos ke Final Piala AFF
Saham Sari Roti Turun Usai Demo 212, Ini Penjelasan Analis
Ormas PAS dan DDI Paksa Kebaktian KKR di Bandung Dihentikan