TEMPO.CO, Banda Aceh - Sebanyak 400 korban gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Tgk Chik Ditiro Sigli. "Lebih 400 korban gempa Pidie Jaya sudah ditangani oleh tim dokter RSUD Sigli," kata Direktur RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli, Mohd. Riza Faisal Mars, di Sigli, Rabu, 7 Desember 2016.
RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli yang berada di Jalan Banda Aceh-Medan juga membuka posko informasi tentang korban gempa, yang hingga siang menjelang sore terus berdatangan. Semua ruang rawat inap rumah sakit penuh.
Baca: Korban Meninggal Gempa Pidie Jaya Mencapai 25 Orang
Korban yang dirujuk ke RSUD Tgk Chik Ditiro umumnya mengalami patah tulang, lebam, dan luka karena terkena puing bangunan yang roboh. "Ada tiga pasien yang luka parah, langsung dirujuk ke Banda Aceh. Ada yang dibolehkan pulang dan ada juga yang mendapatkan perawatan intensif," katanya.
Di tempat lain, gedung lantai 4 Sekolah Tinggi Azziziyah (STAI) Samalanga, Kabupaten Bireuen, roboh akibat gempa 6,4 skala Richter. Lantai satu hancur . Satu orang mahasiswa dilaporkan patah kaki, puluhan lainnya luka-luka. Selain gedung STAI Samalanga, kubah masjid di dalam Kompleks Dayah Mudi Mesra runtuh.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Mochammad Riyadi mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa di Pidie Jaya dipicu oleh aktivitas sesar mendatar (strike-slip fault). Menurut Riyadi, dugaan kuat sesar aktif yang menjadi pembangkit gempa ini adalah Sesar Samalanga-Sipopok Fault yang jalur sesarnya berarah ke barat daya-timur laut.
IMRAN M.A. | ANTARA
Berita Terkait
Gempa Aceh, PMI Kirim 21 Personel ke Kabupaten Pidie
Gempa Aceh, Jokowi Utus Staf Kepresidenan ke Lokasi
Gempa Pidie Jaya Terasa hingga Banda Aceh, Tak Ada Kerusakan
DPR Minta Pemerintah Cepat Tangani Gempa Pidie Jaya
Gempa Aceh, Kementerian Sosial Kerahkan Tim Tagana