TEMPO.CO, Banda Aceh - Deputi Manajer Hukum dan Humas PT PLN (Persero) Wilayah Aceh Bahrul Halid mengatakan pihaknya terus melakukan perbaikan fasilitas agar listrik di wilayah yang dilanda gempa bumi bisa kembali pulih.
“Kami terus melakukan perbaikan demi pemulihan jaringan listrik,” ujarnya kepada Tempo, Kamis, 8 Desember 2016.
Menurut Bahrul, berbagai fasilitas kelistrikan milik PLN mengalami kerusakan. Salah satunya 84 trafo distribusi. Kabel jaringan listrik tegangan menengah sepanjang 500 meter sirkuit (ms) di Samalanga dan 25 kilometer sirkuit (kms) di Meureudu-Beureunun, juga mengalami kerusakan.
Kondisi kelistrikan semakin parah akibat robohnya 48 tiang tegangan menengah dan 60 tiang tegangan rendah. “Lokasi kerusakan berada di tiga lokasi, yakni Samalanga (Kabupaten Bireuen), Meureudu (Kabupaten Pidie Jaya), dan Beureunun (Kabupaten Pidie),” tutur Bahrul.
Bahrul menjelaskan, berbagai kerusakan itu mengakibatkan tidak tersalurnya listrik 500 kilowatt (KW) di Samalanga dan 6 megawatt (MW) di sepanjang Beureunun-Meureudu. Area di Samalanga, Meureudu, dan Beureunun sempat mengalami pemadaman listrik sesaat setelah gempa yang berdampak pada sekitar 40 ribu pelanggan PLN.
Proses perbaikan, kata Bahrul, melibatkan puluhan teknisi yang didatangkan dari Banda Aceh dan daerah sekitar lokasi gempa. Diharapkan dalam dua atau tiga hari jaringan listrik kembali normal.
Salah seorang anggota tim dari Kantor Staf Kepresidenan, Ifdhal Kasim, yang sudah berada di lokasi, melaporkan masih terjadi gangguan suplai listrik di Pidie Jaya. Suplai listrik di beberapa posko layanan pengungsi menggunakan genset, yang didatangkan PLN, juga milik masyarakat dan polisi.
ADI WARSIDI