TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo tidak membuang waktu soal penanganan bencana gempa di Pidie Jaya, Aceh. Setibanya di Banda Aceh, Kamis malam, 8 Desember 2016, ia langsung memimpin rapat koordinasi yang melibatkan sejumlah menteri dan kepala lembaga negara.
”Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, serta Plt Gubernur Aceh Soedarmo,” ujar Kepala Biro Pers Istana Kepresidenan Bey Machmudin di lokasi rapat di Hotel Hermes, Aceh, Kamis, 8 Desember 2016.
Rencananya, dalam rapat ini, Presiden akan mendengarkan laporan utusannya yang sudah berangkat lebih dulu ke Pidie Jaya Aceh, seperti Teten Masduki. Setelah itu, baru menentukan langkah penanganan berikutnya.
Presiden, Kamis malam ini, juga diagendakan menjenguk korban yang dievakuasi ke Rumah Sakit Zainal Abidin, Banda Aceh. Jika tak ada halangan, Presiden akan berkunjung ke sana pada pukul 19.30.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, ada 102 korban tewas, 1 hilang, 136 luka berat, 616 luka ringan, serta 10.029 mengungsi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempa bumi di Pidie Jaya terjadi dengan kekuatan 6,4 SR sekitar pukul 05.36 WIB, Rabu, 7 Desember 2016. Pusat gempa bumi terletak pada 5,25 LU dan 96,24 BT, tepatnya di darat pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh dengan kedalaman 15 km.
ISTMAN MP