TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar TNI mengirim Satuan Tugas Kesehatan untuk membantu penanganan korban gempa bumi di Provinsi Aceh. Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter yang berpusat di Pidie Jaya, Aceh, itu terjadi pada Rabu, 7 Desember 2016, sekitar pukul 05.00 WIB.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Wuryanto mengatakan Satgas Kesehatan TNI terdiri atas 218 personel gabungan. "Iya, didukung (petugas) marinir dan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad)," ucap Wuryanto saat dikonfirmasi Tempo, Kamis, 8 Desember 2016.
Adapun 218 personel gabungan itu antara lain dari Batalion Kesehatan Kostrad TNI dengan 82 personel, Marinir Angkatan Laut (61), dan Badan SAR Nasional (31). Ada juga enam dokter spesialis dari Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr Mintohardjo dan satu dokter umum. Sedangkan sisanya adalah 35 personel kesehatan marinir, yang terdiri atas 2 dokter umum dan 33 personel kesehatan.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sempat memberikan pengarahan kepada satgas yang berangkat dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, tersebut. Satgas Kesehatan berangkat pada Rabu sore kemarin menggunakan pesawat Hercules C 130 TNI Angkatan Udara.
"Tugas Satgas Kesehatan TNI adalah membantu korban gempa. Ini merupakan pengabdian kepada masyarakat,” ujar Gatot, seperti dikutip dari keterangan pers Mabes TNI, Rabu kemarin.
Gatot menegaskan, dalam kondisi sesulit apa pun, prajurit TNI selalu melaksanakan tugasnya dengan maksimal. “Setelah tergelar, tenda rumah sakit lapangan Satgas Kesehatan TNI bisa dioperasionalkan untuk merawat, kalau ada pasien yang dirawat di lapangan terbuka," tutur Gatot.
Di Aceh sendiri, Komando Daerah Militer Iskandar Muda telah mengerahkan 740 personel yang terdiri atas 400 anggota Bintara Pembina Desa Kodim Pidie, 100 personel Yon Artileri Medan 17/Rencong Sakti, 200 anggota Yon Infanteri 113/Jaya Sakti, 25 personel Detasemen Kesehatan Lhokseumawe, 15 orang dari Direktorat Pembekalan dan Angkutan Angkatan Darat.
Alat berat yang dipakai Kodam berupa 2 ekskavator, 3 loader, dan 4 dump truck dari Batalion Zipur 16/DA.
YOHANES PASKALIS