TEMPO.CO, Bandung—Maskapai penerbangan perintis Susi Air menggratiskan kursi pesawatnya bagi wartawan, petugas kepolisian, dan relawan, yang bertugas ke Kabupaten Pidie pascagempa. Business Commercial and Legal Manager Susi Air wilayah Sumatera Utara dan Aceh, Irvino Samuel Moniaga, mengatakan penggratisan itu atas perintah Susi Pudjiastusi, pendiri maskapai sekaligus Menteri Kelautan dan Perikanan.
“Itu spontanitas dari Bu Susi, karena kami (Susi Air) juga lahir di sini dari bencana tsunami,” kata Irvino yang dihubungi Jumat, 9 Desember 2016.
Baca: Jokowi ke Aceh, Peresmian Tugu Antikorupsi di Riau Ditunda
Menurut Irvino, maskapainya menyediakan sebuah pesawat jenis Cessna Grand Caravan berkapasitas kursi 12 orang untuk angkutan gratis tersebut. Setiap hari ada dua penerbangan, yakni pada pukul 09.00 dan 13.00 WIB. “Penerbangannya dari Medan (Bandara Kualanamu) ke Takengon, karena belum ada landasan di Pidie,” ujarnya.
Baca: Gempa Aceh, Kemenhub Kirim Bantuan Logistik
Dari Takengon, Aceh, pihak maskapai juga menyediakan dua buah mobil untuk mengangkut penumpang pesawat gratis itu ke Kabupaten Pidie. Sebelum mendarat, kata Irvino, mereka memberi sesi khusus pemantauan dari udara bagi para penumpang di atas daerah yang terdampak gempa.
Baca: Gempa Aceh, Nova Eliza Ingin Ungsikan Ibunya ke Jakarta
Layanan cuma-cuma tersebut mulai berlangsung sejak Kamis, 8 Desember 2016. “Instruksinya hanya sampai hari ini, Jumat, 9 Desember,” ujar dia.
Sejak pengumuman layanan gratis itu menyebar, pihak maskapai kewalahan karena peminatnya melebihi kapasitas 24 orang per hari. “Pendaftarnya lebih dari 100 hampir 200 orang. Siapa cepat dia dapat,” ujar Irvino.
Pendaftarnya berasal dari kalangan jurnalis, petugas kepolisian, maupun relawan, yang bertugas ke Pidie. Adapun penerbangan reguler dari Medan maupun Banda Aceh berjalan normal dengan harga tiket sekitar Rp 300-an ribu per orang.
ANWAR SISWADI