TEMPO.CO, Aceh - Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, yang ditugaskan Presiden Joko Widodo untuk mengecek korban gempa Pidie Jaya, Aceh, memastikan tanggap darurat bencana akan berlaku hingga 20 Desember 2016. Adapun status bencananya bukan bencana nasional.
"Ini masuk bencana lokal," ujar Teten saat dicegat Tempo di sela-sela kunjungan Presiden Joko Widodo ke Rumah Sakit Zainoel Abidin, Aceh, untuk menjenguk korban gempa, Kamis, 8 Desember 2016.
Teten menjelaskan, bencana di Pidie Jaya ditetapkan sebagai bencana lokal karena dilihat dari dampaknya. "Bencana gempa hanya berdampak ke tiga kabupaten, yaitu Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, walaupun korbannya terhitung banyak," katanya.
Adapun status bencana lokal tidak menghalangi bantuan dari pusat. Teten mengatakan bantuan dari pemerintah pusat akan tetap ada. Bantuan itu sebagian di antaranya berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Kementerian Sosial.
Bentuk bantuan beragam, tak terkecuali nilai anggaran yang disediakan. Namun Teten menegaskan bantuan itu akan lebih bersifat sebagai dukungan atau pendampingan teknis. Sebagai contoh, dari Kementerian Sosial, bantuan untuk keluarga korban meninggal kurang-lebih Rp 5 miliar.
Mengenai nilai kerugian dari bencana ini, terutama fasilitas publik dan bangunan pemerintah, Teten mengatakan proses inventarisasi masih berjalan. "Sekarang kita masih di tahap tanggap bencana. Sehabis ini, tahap pemulihan agar kehidupan sosial-ekonomi korban bisa kembali, baru setelah itu rekonstruksi bangunan yang rusak. Nah, itu ada inventarisasi yang melibatkan BNPB," kata Teten.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi di Pidie Jaya terjadi dengan kekuatan 6,5 skala Richter pukul 05.36, Rabu, 7 Desember 2016. Pusat gempa bumi terletak pada 5,25 Lintang Utara dan 96,24 Bujur Timur, tepatnya di darat pada jarak 106 kilometer arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 kilometer.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, total ada 102 korban tewas, satu hilang, 136 luka berat, 616 luka ringan, serta 10.029 pengungsi.
ISTMAN M.P.