TEMPO.CO, Banda Aceh - Beberapa universitas di Aceh mengirim tim psikolog untuk memulihkan trauma korban gempa di posko-posko pengungsian di Pidie Jaya.
Saat ini, tim psikolog yang membantu pengungsi di antaranya tim psikologi Universitas Muhammadiyah Aceh, Universitas Negeri Islam Ar Raniry, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Universitas Malikussaleh (Unimal) dan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi).
Tim Psikolog Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh Utara mengirimkan puluhan mahasiswa psikologi dan psikolog ke lokasi gempa. Tim dipimpin oleh Nursan Junita.
“Tim memberikan pemulihan trauma di Desa Mancang, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya. Selain itu, tim terus mobile ke desa lainnya,” sebut Rektor Unimal, Prof. Apridar, Senin 12 Desember 2016.
Pemimpin Tim Psikologi Unimal, Nursan Junita, mengatakan tim menggelar aksi psikososial bersama anak-anak dengan melakukan terapi bermain. Selain itu juga melakukan group support therapy terhadap ibu-ibu dengan melakukan konseling kelompok, psikoedukasi mengenai reaksi yang terjadi ketika bencana.
"Berbagi cerita dan melakukan teknik relaksasi juga dilakukan tim,” sebutnya
Menurutnya, pascagempa sangat dibutuhkan tim psikolog di semua lokasi pengungsian. Tujuannya untuk memulihkan trauma masyarakat pascabencana.
Sementara Pembantu Rektor IV Unsyiah, Nazamuddin, mengatakan pihaknya telah mengirimkan tim psikolog sejak tiga hari lalu. Mereka berasal dari dosen dan mahasiswa Program Studi Konseling FKIP Unsyiah. "Fokusnya melakukan trauma healing serta konseling untuk mengatasi trauma, khususnya bagi anak-anak korban gempa."
Menurutnya, selain kepada pengungsi, trauma healing ini juga diberikan kepada 400 siswa dan 70 guru di SMK 1 Bandar Baru, Pidie Jaya. Saat ini tim masih bekerja di lokasi gempa.
ADI WARSIDI
Baca:
Gempa Pidie Jaya, Masyarakat Gayo Kirim Sayur dan Buah
Gempa Aceh, Bandara Sultan Iskandar Muda Beroperasi 24 Jam
Bantuan Kemanusiaan Korban Gempa Aceh Terus Mengalir