TEMPO.CO, Jakarta - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menggaet investor asal Finlandia untuk pembangunan intermediate treatment facility (ITF) di Sunter, Kelapa Gading, Jakarta Utara. ITF akan menjadi sistem pengolahan sampah dalam kota yang pertama dibangun di dalam Kota Jakarta.
Direktur Utama PT Jakpro Satya Heragandhi mengatakan perusahaan yang akan bekerja sama dengan Jakpro adalah Fortum Finlandia. "Perusahaan ini sudah punya pengalaman selama 30 tahun menangani sampah," ucapnya seusai penandatanganan kerja sama di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 16 Desember 2016.
Fortum, ucap Satya, akan membangun fasilitas ITF dengan teknologi incinerator di lahan seluas 3,2 hektare milik pemerintah di Sunter. Sampah akan dibakar dan diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan juga energi listrik. "Mereka akan mampu mengelola hingga 2.200 ton sampah sehari," ujarnya.
Kapasitas listrik yang dihasilkan bisa mencapai 40 megawatt. Listrik itu nantinya bisa dijual kepada Perusahaan Listrik Negara.
Nilai investasi proyek ini sekitar Rp 3 triliun. Jakpro dan Fortum akan menggunakan pola investasi built operated transfer (BOT) untuk membangun proyek pengolahan sampah ini. "Kami akan membentuk usaha joint venture dengan saham mayoritas oleh Jakpro," tutur Satya.
Belum ada kepastian kapan akan dilakukan groundbreaking pembangunan ITF ini. Namun Satya mengatakan saat ini pihaknya sedang mengupayakan groundbreaking bisa dilakukan tahun depan. "Target kami, 2019 bisa beroperasi, karena pembangunan butuh waktu dua tahun," ucapnya.
Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono berharap ITF di Jakarta ini bisa menjadi percontohan bagi kota lain. Sebab, pengolahan sampah yang menghasilkan listrik tersebut menjadi amanat Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Sampah.
"Kami harap bisa menjadi rangsangan buat kota lain," ujar Sumarsono. Dia ingin, dalam beberapa tahun ke depan, Jakarta sudah bisa mengelola sampah secara mandiri. "Jadi tak perlu lagi buang ke Bantargebang."
NINIS CHAIRUNNISA