TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan arus angkutan kendaraan libur Natal dan tahun baru diperkirakan mulai terjadi besok, Jumat, 23 Desember 2016. “Diperkirakan mulai besok ada pergerakan, tanggal 23 Desember mulai jam 1 siang kita harus antisipasi di Cikarang Utama,” kata Dedi di Bandung, Kamis, 22 Desember 2016.
Dedi mengatakan, berkaca dari pengalaman tahun lalu, arus kendaraan libur Natal dan tahun baru berada pada puncaknya justru 23 Desember 2015. “Macetnya sampai gerbang tol Cawang. Kenaikannya saat itu sampai 35 persen,” ujarnya.
Menurut Dedi, lonjakan jumlah kendaraan diperkirakan bisa lebih besar pada libur Natal dan tahun baru ini, mengingat jatuh bersamaan dengan awal masa liburan anak sekolah. “Long weekend kemarin, kenaikan arus kendaraan sudah hampir 35 persen, apalagi nanti, sekarang bersamaan liburan sekolah,” kata dia.
Kementerian Perhubungan juga sudah menerbitkan surat yang melarang jalan tol dipergunakan untuk lintasan angkutan berat mulai 23 Desember sampai 26 Desember. Mengantisipasi kendaraan berat memasuki jalan raya, Dinas Perhubungan Jawa Barat menyiapkan kantong parkir. “Kita siapkan kantong parkir di beberapa titik baik di jalur utara, tengah, dan selatan,” kata Dedi.
Adapun di jalan tol Cikampek Palimanan atau Cipali, Dedi mengatakan, kendaraan akan diprioritaskan keluar di pintu tol Pejagan. “Cara bertindak yang dilakukan Korlantas, kendaraan akan dikeluarkan di Pejagan, tidak di Brexit (Brebes Exit) karena itu minor, bukan utama,” kata Dedi.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan petugas kepolisian akan dikerahkan mengamankan tiga jalur utama lintasan kendaraan di Jawa Barat serta jalan tol, termasuk rest area dan semua gerbang jalan tol. “Kita sudah berkoordinasi dengan semua pemerintah daerah untuk melengkapi sarana dan prasarana jalan yang ada, termasuk yang dianggap rusak, dijanjikan hari ini sudah beres semua,” ucapnya di Bandung, Kamis, 22 Desember 2016.
Yusri mengatakan kepolisian sudah meminta agar semua alat berat membantu penanganan juga disiagakan di lokasi rawan bencana. “Contohnya di Nagreg, kemudian di jalan tol Cipali yang kemarin ambles itu, kita siapkan alat berat sehingga sudah standby di lokasi yang dianggap rawan,” tuturnya.
AHMAD FIKRI