TEMPO.CO, Jakarta - Cicit pahlawan nasional Cut Meutia, Dara Meutia Uning, meminta masyarakat tidak mempersoalkan nenek buyutnya memakai jilbab atau tidak. “Cut Meutia barangkali tak peduli apakah dirinya dianggap pahlawan atau bukan. Yang terpenting baginya hanya kemerdekaan bagi bangsanya,” demikian ditulis Dara pada Kamis, 22 Desember 2016, di Indonesiana.tempo.co.
Melalui cuitan Dwi Estiningsih, ia mempersoalkan wajah Cut Meutia dalam mata uang baru, pecahan Rp 1.000, yang tidak mengenakan jilbab. Kader Partai Keadilan Sejahtera itu mencuit, “Cut Meutia ahli agama dan ahli strategi, bukan ahli agama jika tak menutup aurat.”
Baca: Aksi Sweeping Atribut Natal Harus Dilawan
Dara sendiri sudah membantahnya. “Nenek saya bukan ahli agama. Dia ahli perang, memimpin pasukan,” ujarnya. Ia pun menegaskan, keluarga besar sudah sepakat bahwa buyutnya tak berjilbab. “Hanya mengenakan kain yang tidak 10 persen menutup rambut. Seperti tudung lebih tepatnya.”
Menurut Dara, Dwi Estiningsih tak mau membaca sejarah. “Bagi orang lain yang menyebutnya sebagai ahli agama dan ahli strategi, dan karena itu sepantasnya memakai jilbab, saya anggap dia kurang memahami sejarah.”
ISTIQOMATUL HAYATI