TEMPO.CO, Bandung - Harga cabai rawit merah di Pasar Kosambi, Bandung, menembus Rp 100 ribu per kilogram. “Sudah dua hari ini,” kata Nita, 34 tahun, pedagang los sayur dan bumbu-bumbuan di Pasar Kosambi, Bandung, Rabu, 28 Desember 2016.
Nita mengatakan, selain harga cabai rawit merah, harga cabai rawit hijau melonjak hampir bersamaan menjadi Rp 80 ribu per kilogram. Sebaliknya, mayoritas harga bumbu sayuran malah cenderung turun. Cabai merah yang sebelumnya tembus Rp 80 ribu per kilogram kini Rp 50 ribu per kilogramnya.
Nita mengaku tidak berani menyimpan cabai rawit merah dan cabai rawit hijau dalam jumlah banyak. “Biasanya yang membeli 1 ons, sekarang cuma setengah ons, atau kurang,” katanya.
Iyah, 62 tahun, pedagang bumbu dan sayuran di Pasar Kosambi, juga menjual cabai rawit merah Rp 100 ribu per kilogram. Dia mengaku sudah menjualnya dengan harga itu sejak hari raya Natal, kemarin. “Sampai hari ini Rp 100 ribu,” ujarnya, Rabu, 28 Desember 2016.
Menurut Iyah, pembeli sudah mafhum dengan naiknya harga cabai rawit merah dan hijau. Dia mengakali menjualnya dalam kemasan plastik kecil yang berisi sekitar 10 butir cabai rawt merah seharga Rp 2 ribu.
Iyah mengatakan, selain harga cabai rawit merah dan cabai rawit hijau, harga kentang merangkak naik kendati masih sedikit. Harga kentang sehari sebelumnya Rp 14 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 16 ribu per kilogram. “Kalau yang lainnya normal,” ucapnya.
Harga daging ayam yang sudah merangkak naik menjelang hari raya Natal juga masih bertahan. “Sekarang Rp 35 ribu per kilogram, kemarin sebelum Natal antara Rp 30 ribu sampai Rp 32 ribu per kilogram,” kata Sofyan, 43 tahun, pedagang daging ayam di Pasar Kosambi, Rabu.
Sofyan mengaku, penjualan daging ayam lesu sejak harganya naik. Seharinya dia bisa memotong 30 ekor ayam, dan hingga siang masih tersisa.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Hening Widiatmoko membenarkan, harga cabai rawit merah dan cabai rawit hijau melonjak beberapa hari terakhir ini. “Harga cabai rawit merah itu rata-rata Rp 100 ribu per kilogram. Kalau harga cabai rawit hijau bervariasi antara Rp 75 ribu per kilogram sampai Rp 80 ribu per kilogram,” katanya saat dihubungi, Rabu.
Hening mengatakan kenaikan harga cabai rawit merah dan hijau terjadi nyaris merata, termasuk di sentranya. “Di sentra cabe rawit di Sumatera Utara gagal panen karena virus, di kita karena hujan yang mengganggu panen. Ada panen yang tidak bisa dilakukan, ada panen yang terlalu dini,” ujarnya.
Menurut Hening, kenaikan harga cabai rawit merah dan hijau ini disebabkan oleh kurangnya stok. “Ini faktor alam, agak sulit. Masalah stok, persediaannya terbatas dibandingkan dengan kebutuhan yang diminta konsumen,” ucapnya.
AHMAD FIKRI