TEMPO.CO, Jakarta - Pada bagian terakhir wawancara Tempo dengan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, topiknya terkait dengan gencarnya berita hoax di media sosial. Wawancara ini berlangsung Rabu, 28 Desember 2016 oleh tim Tempo yang terdiri dari Sunudyantoro, Dewi Suci Rahayu, Hussein Abri, Andi Ibnu, dan Indri Maulidar. Berikut ini petikannya.
Baca: Dominasi Ekonomi dan Sentimen Anti-Cina Warnai Berita Hoax
Presiden Jokowi sempat mengumpulkan menteri-menteri untuk menangani hoax?
Soal hoax memang dibahas di rapat terbatas. Jadi hoax sudah pada level yang membayakan. Di Jerman mulai dibangun konsensus nasional untuk memerangi hoax. Ketua parlemen, konselir, ketua partai bergabung di situ. India dengan Pakistan hampir perang karena hoax itu.
Apakah memungkinkan Indonesia membentuk konsensus seperti itu?
Memungkinkan saja. Makanya harus didorong agar kesadaran publik makin luas untuk memerangi hoax, bukan malah memanfaatkan hoax. Umpamanya muncul berita palsu di media sosial akan dikenakan denda. Satu berita palsu dendanya Rp 100 juta, misalnya.
Baca: Imigrasi Ciduk 76 Pelacur Cina Saat Malam Tahun Baru
Anda mention Twitter berapa kali selama ramai-ramai isu tenaga kerja asal Cina?
Sesempatnya, kalau malam mau tidur atau pas lagi di jalan. Palinga yang mention sekitar 100-200 kalau lagi ramai. Standard sih. Tapi, sebenarnya enggak pernah ngitung. Kalau Twitter aku pegang sendiri. Kalau Facebook, ada admin sendiri. Biasanya juga ada yang langsung WhatsApp ke saya.
Ada kesan respons pemerintah telat atas isu Cina?
Kami sudah berkali-kali menjelaskan. Saya sudah kasih data sejak 2015, ada pengawasan periodik, respons dan lainnya. Sekarang lebih kencang melintir.
Banyak persoalan yang dikait-kaitkan dengan isu Cina, kenapa?
Wisatawan Cina di seluruh dunia jumlahnya mencapai 150 juta. Mereka diperebutkan oleh semua negara. Indonesia masih kebagian kecil, masih di bawah target yaitu 2,1 juta orang pada 2016. Lebih kecil dibanding Malaysia yang sudah di atas 3 juta kunjungan turis asal Cina. Sektor pariwisata multiefeknya luar biasa. Hotel jadi hidup, warung, dan toko segala macam merasakan keuntungan.
Baca: Eksklusif 2, Hanif: Tenaga Kerja Asal Cina Itu Ada, tapi....
Apakah Anda akan terus melakukan sidak?
Pengawasan jalan terus. Kami ada pengawasan dari segi skema, yakni pengawasan periodik. Ada juga pengawasan rutin. Saya sampaikan kepada jajaran saya, kalau ada laporan masyarakat, benar tidaknya itu tidak penting. Yang penting begitu ada laporan, cek dulu. Kalau tidak benar, ya sudah. Kalau benar, ditindaklanjuti. Ada atau tidak ada masalah, pengawasan jalan terus.
Soal penanganan tenaga kerja asing sudah berapa laporan?
Kami lihat per kasus saja. Sepanjang 2016 ini ada sekitar 673 kasus dan tidak hanya asal Cina saja.
Bagaimana sebenarnya regulasi izin tenaga kerja asing, kini masih dikeluhkan pengusaha?
Perizinan sudah basis online. Buka saja lewat handphone ketik TKA online. Di situ keluar, setiap perusahaan ada user ID-nya. Kami berikan user ID-nya kepada perusahaan pengguna. Prosesnya hanya tiga hari setelah syaratnya lengkap. Nah, izin tenaga kerja asing itu prinsipnya mendahului orang. Misalnya kalau Tempo mau menggunakan konsultan media dari Filipina, Tempo harus mengajukan izin. Kami menyodorkan syarat, jabatan yang boleh dan tidak boleh. Setelah izin keluar, orang dari Filipina itu bisa masuk.