TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota TNI Angkatan Udara, Prada Riki Hidayat, tewas dikeroyok 20 orang di parkiran depan Nine Ball Biliar Pondok Gede, Bekasi, Rabu malam, 4 Januari 2017, sekitar pukul 23.40. Berikut ini kronologi pengeroyokan Tamtama Pengemudi Kodikalatau itu versi TNI AU.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Jemi Trisonjaya, di Jakarta, Kamis, 5 Januari 2017, mengatakan peristiwa tersebut bermula ketika seorang anggota TNI AU, Serka Bayu Wicaksono, sekitar pukul 22.30, bermain biliar di Nine Ball Biliard Pondok Gede.
BACA: Prajurit TNI AU Tewas Dikeroyok di Tempat Biliar
Namun tiba-tiba datang dua orang warga dalam kondisi mabuk dan salah satu dari mereka mengganggu Bayu Wicaksono yang sedang bermain biliar dengan mengambil dua bola yang ada di meja biliar.
"Dan memasukkan ke dalam saku celananya dan berjalan keluar tempat biliar," kata Kadispenau.
Melihat hal itu, lanjut dia, Serka Bayu Wicaksono mengikuti dua orang tersebut keluar untuk meminta bola biliar dan menegur dua orang tersebut.
Setelah itu, terjadi lah adu argumen di tempat parkiran biliar antara Serka Bayu Wicaksono dengan dua orang tersebut. Menyadari dalam keadaan sendiri, Serka Bayu Wicaksono masuk kembali ke tempat biliar menghubungi rekannya untuk minta bantuan yang diterima Praka Arif Widodo.
Kemudian, rekan Serka Bayu Wicaksono, yakni Praka Sandi, Praka Arif Widodo, Prada Riki Hidayat, Prada M. Nur Hasan, dan Prada Abu Sofyan datang ke Nine Ball Biliar. Mengetahui kalah jumlah, kedua orang sipil tersebut melarikan diri dari lokasi kejadian.
Tak berselang lama, sekitar 20 orang warga datang ke lokasi kejadian sehingga terjadi lah perkelahian antara kelompok Serka Bayu Wicaksono melawan orang sipil yang berjumlah sekitar 20 orang.
Karena kalah jumlah, Serka Bayu Wicaksono dan rekannya berusaha keluar dari tempat kejadian. Namun nahas, saat Prada Riki Hidayat hendak mengambil sepeda motornya, dia mendapat pukulan benda keras di belakang kepala yang mengakibatkannya terjatuh.
"Pada saat itulah salah seorang dari pengeroyok menusuk Prada Riki Hidayat menggunakan patahan paralon dan stick biliar lalu meninggalkan tempat kejadian," kata Jemi.
Prada Riki Hidayat langsung dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramatjati. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Prada Riki Hidayat dinyatakan meninggal karena terkena delapan tusukan pada punggung, tangan kanan kiri, pangkal lengan kiri, rusuk sebelah kiri, dan kepala bagian belakang.
"Setelah divisum, jenazah dimakamkan di TPU Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur," katanya.
Saat ini, lanjut Jemi, Satprov Denma Makodiklatau yang berkoordinasi dengan Satpom Lanud Halim Perdanakusuma dan Polsek Pondok Gede tengah mengejar para pelaku yang sudah teridentifikasi melalui CCTV.
"Hingga saat ini sudah tertangkap tiga orang pelaku atas nama Benny, Junaidy Ohoitenan, dan Ilham. Kini (mereka) sudah diamankan di Polres Bekasi guna penyidikan," tuturnya.
Untuk mencegah kasus tersebut tidak berkembang, pimpinan TNI AU menekankan kepada seluruh anggota dan satuan jajarannya agar tidak terpancing dengan kejadian tersebut karena dapat memicu terjadinya tindakan balas dendam.
"Saya harap para pelaku segera menyerahkan diri ke pihak kepolisian," kata Kadispenau.
ANTARA