Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyaluran Premi Asuransi Nelayan Capai 68 Persen

image-gnews
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti (kedua kiri) berinteraksi dengan nelayan usai meresmikan Pelabuhan Perikanan (PP) Untia di Kecamatan Biringkanaya, Makassar, 26 November 2016. PP Untia berada di zona Wilayah Pengelolaan Perikanan 731 yang meliputi perairan Flores dan laut Bali. ANTARA/Dewi Fajriani
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti (kedua kiri) berinteraksi dengan nelayan usai meresmikan Pelabuhan Perikanan (PP) Untia di Kecamatan Biringkanaya, Makassar, 26 November 2016. PP Untia berada di zona Wilayah Pengelolaan Perikanan 731 yang meliputi perairan Flores dan laut Bali. ANTARA/Dewi Fajriani
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan Zulficar Mochtar mengatakan, hingga akhir 2016, pihaknya telah menyalurkan bantuan premi asuransi kepada 409.498 nelayan yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Jumlah tersebut telah mencapai sekitar 68,24 persen dari target yang ditetapkan DJPT pada 2016, yakni 600 ribu nelayan.

Menurut Zulficar, pemberian asuransi tersebut merupakan salah satu target pemerintah dalam menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan Nelayan. “Mereka ini persyaratannya harus nelayan kecil, kemudian mempunyai kartu nelayan, berusia di bawah 65 tahun, dan ada beberapa persyaratan lain,” ucap Zulficar di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kamis, 5 Januari 2017.

Baca:  Musim Paceklik, Nelayan Kupang Alih Profesi

Dalam proses verifikasi tersebut, sepanjang 2016, DJPT telah mengidentifikasi 969.075 calon penerima asuransi.

Baca: BMKG Maritim Ingatkan Ombak Laut Jawa Berbahaya

Kemudian dilakukan verifikasi dengan pengecekan langsung ke lapangan untuk menghindari informasi ganda atau bantuan diterima orang yang tidak berhak. “Atau mungkin juga bukan nelayan kecil. Ada juga usianya yang tidak sesuai dengan kriteria itu. Jadi tahun ini kami berhasil mengumpulkan 409.498 bantuan asuransi nelayan yang sudah ditetapkan,” ujar Zulficar.

Dari jumlah bantuan premi asuransi yang telah disalurkan, DJPT telah menerima klaim asuransi sebanyak 32 klaim meninggal dari pasien, sehingga ahli waris berhak menerima santunan masing-masing sebesar Rp 150 juta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Ficer: Pahit Getirnya Hidup Nelayan di Sendang Biru, Malang

Selain menyalurkan premi asuransi, Kementerian Kelautan juga bekerja sama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang dalam melaksanakan program Sertifikat Hak atas Tanah Nelayan (Sehat Nelayan).

Dalam kerja sama ini, Kementerian Agraria telah berhasil melakukan sertifikasi terhadap 17.101 bidang tanah nelayan pada 2016 setelah dilakukan identifikasi oleh Kementerian Kelautan dari total 22.080 bidang tanah di 32 provinsi. “Ada 10.284 calon peserta sertifikasi pada 2017. Jumlah-jumlah ini mudah disebut, tapi di lapangan luar biasa susahnya untuk dikejar,” tutur Zulficar.

Dalam penetapan bantuan asuransi ataupun sertifikasi, Kementerian Kelautan juga memberlakukan syarat batal apabila peserta di tengah jalan setelah dilakukan pengawasan ternyata melakukan kebohongan dan sebenarnya tidak berhak menerima bantuan.

“Kami membuka diri, dan kami mendorong ini transparan. Ini data sudah ada di website. Jadi, kalau ada kartu yang tak memenuhi, tolong diinfokan. Nanti berlaku syarat batal,” kata Zulficar.

DESTRIANITA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

2 hari lalu

Beberapa nelayan Natuna yang ditangkap di Malaysia. Foto Istimewa
Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.


Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

2 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

6 hari lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

7 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.


Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

13 hari lalu

Direktur Walhi Jawa Tengah Fahmi Bastian. Foto dok.: Walhi
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.


Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

16 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.


Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

17 hari lalu

Ilustrasi nelayan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.


Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

25 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Pertemuan Nasional Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial di Kantor KKP, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

35 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

37 hari lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.