TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan alasan inflasi tahunan 2016 menjadi yang terendah sejak 2010. Seperti diketahui, pemerintah baru saja melansir data tingkat inflasi Desember 2016 yang tercatat 0,42 persen dengan tingkat inflasi sekitar 3,02 persen.
"Dari sisi pemerintah, koordinasinya sangat baik, bagaimana secara moneter dan pengendalian harga pangan," ujar Perry di kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Jumat, 6 Januari 2016.
Perry mengatakan permintaan masyarakat juga meningkat, dan ini diimbangi dengan suplai barang-barang produksi yang mencukupi. Harga-harga barang impor juga dilaporkan relatif terkendali, meskipun sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga.
"Tapi kurs terkendali, sehingga tidak signifikan pengaruhnya," ucapnya. Perry menuturkan adanya ekspektasi inflasi yang terkendali di masyarakat turut mempengaruhi capaian inflasi yang rendah.
Pemerintah dan Bank Indonesia, kata Perry, akan terus memantau risiko inflasi ke depan. "Begitu juga kurs rupiah, pengendalian harga pangan, serta koordinasi kebijakan kenaikan tarif listrik dan elpiji."
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat, 78 kota mengalami inflasi dan empat kota mengalami deflasi dari 82 kota yang disurvei BPS. Adapun penyebabnya adalah data inflasi yang menunjukkan harga berbagai komoditas pada Desember 2016 relatif terkendali dibanding periode yang sama tahun 2015.
GHOIDA RAHMAH