Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Pembuat Hoax Bekerja (2): Konflik Suriah pun Digoreng  

Editor

Elik Susanto

image-gnews
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menandatangani spanduk Stop Hoax dalam kegiatan sosialisasi sekaligus deklarasi Masyarakat Anti Hoax saat Car Free Day, di Jakarta, 8 Januari 2017. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menandatangani spanduk Stop Hoax dalam kegiatan sosialisasi sekaligus deklarasi Masyarakat Anti Hoax saat Car Free Day, di Jakarta, 8 Januari 2017. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Portal  posmetro.co juga tergolong paling aktif menggarap isu pekerja asal Cina. Portal ini metamorfosis dari posmetro.info, singkatan dari Posting Mahasiswa Elektro, pada 2015. Pemiliknya, Abdul Hamdi Mustafa, adalah mahasiswa Teknik Elektro Universitas Negeri Padang angkatan 2010. Ia awalnya membuat blog itu karena suka menulis.

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya, yaitu tentang pemantauan Tim Khusus Tempo selama sepekan pada akhir Desember tahun lalu terhadap berita hoax atau berita palsu dan berita pelintiran. 

Hamdi menyatakan banyak portal lain, seperti www.intelijen.co.id, yang ia salin isinya. “Kami copy paste saja,” ujarnya Rabu pekan lalu. Sebelum menayangkan berita milik media lain itu, Hamdi dan empat temannya memodifikasi judulnya sehingga menarik perhatian pembaca.

 Baca: Pemerintah Dukung Masyarakat Melawan Berita Hoax

Hamdi mengaku terinspirasi pkspiyungan.org yang acap mengkritik pemerintah dan disukai penghuni media sosial. Kunjungan terbanyak ke posmetro.co terjadi saat demonstrasi 4 November 2016. Pada Oktober-November 2016, Hamdi mendapat Rp 30 juta per bulan dari Google Adsense. Portal dia masuk indeks pertama dengan jumlah kunjungan satu juta dan pageviewer mencapai 300 ribu untuk 50-70 berita “salin-tempel” dalam sehari.

Pemuda 25 tahun asal Padang ini menolak tudingan menyebarkan sentimen anti-Cina dengan berita-berita pelintiran di situsnya, tapi mengakui banyak memuat komentar tokoh yang mengkritik hegemoni etnis Cina dalam bidang ekonomi. Ia berterus terang mendukung Prabowo Subianto, rival Jokowi, dalam pemilihan presiden lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain menggoreng simpang-siur berita pekerja Cina, media sosial gaduh membahas konflik Suriah yang sudah berlangsung enam tahun ketika pemerintah merebut Kota Allepo dari pemberontak. Dalam analisis Ismail Fahmi, ada dua tanda pagar yang bersahutan pada 12-19 Desember 2016: #SaveAleppo dan #AleppoSaved.

Baca: Menteri Ini Wacanakan Pembuat Berita Hoax Didenda Rp 100 Juta

 Di Indonesia, @maspiyungan dan @condetwarriors--akun anonim yang tengah diawasi polisi--menggambarkan konflik Suriah sebagai perang penganut dua aliran besar dalam Islam, yakni Sunni (pemberontak) dan Syiah (kubu pemerintah Bashar al-Assad). Portalpiyungan.co mengutip berita-berita yang menggambarkan kebiadaban tentara pemerintah. “Ini bisa memantik perpecahan di Indonesia,” kata Ismail.

Menurut A.M. Sidqi, pejabat Konsuler merangkap pejabat Penerangan dan Sosial Budaya Kedutaan Indonesia di Suriah, konflik Suriah tak bisa disederhanakan hitam-putih perang dua aliran itu. “Perang Suriah karena konflik Sunni-Syiah adalah hoax,” ujarnya kepada Reza Maulana dari Tempo. “Kepala negara Suriah sudah lama beraliran Alawi yang dekat ke Sunni. Kenapa baru ramai sekarang?”

Tim Khusus Tempo
(Selengkapnya baca majalah Tempo edisi 2-8 Januari 2017)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

6 hari lalu

Beredar video dampak gempa Jumat sore di Pulau Bawean yang dibantah BMKG. (infobmkgjuanda)
Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

BMKG menyatakan bahwa video tersebut bukan dampak dari gempa magnitudo 6,5 di Laut Jawa pada Jumat sore.


Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

7 hari lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi Suhartoyo saat memimpin Sidang Pengucapan Putusan Uji Materi Pasal-Pasal Pencemaran Nama Baik dan Berita Bohong di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis 21 Maret 2024. Permohonan uji materi diajukan oleh Haris Azhar, Fatia Maulidiyanti, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) terkait pasal-pasal pencemaran nama baik dan berita bohong. Pasal-pasal yang diuji materi antara lain, Pasal 14 dan Pasal 15 UU 1/1946; Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 45 ayat (3) UU ITE; serta Pasal 310 KUHP. Pasal-pasal tersebut dianggap melanggar prinsip nilai negara hukum yang demokratis serta hak asasi manusia, dan seringkali disalahgunakan untuk menjerat warga sipil yang melakukan kritik terhadap kebijakan pejabat publik. TEMPO/Subekti.
Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus pidana berita bohong.


Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

16 hari lalu

Ratna Sarumpaet saat memberikan keterangan pers di kediamannya di Jalan Kampung Melayu Kecil V, Jakarta, Kamis, 26 Desember 2019. Ia divonis dua tahun penjara yang diterimanya untuk dakwaan menyebarkan berita bohong alias hoax.  TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

Ratna Sarumpaet kembali menjadi perbincangan publik lantaran aksinya keluar rumah dengan mobil saat perayaan Nyepi di Bali.


Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

20 hari lalu

PT Merck Tbk, (Merck) perusahaan sains dan teknologi di bidang kesehatan, dan Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia (PERFITRI) berkolaborasi memperbarui situs MauPunyaAnak.id/Tempo-Mitra Tarigan
Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

Pakar fertilitas dari RSCM ingatkan pentingnya edukasi diri soal kesuburan agar tercegah termakan isu hoax soal infertilitas.


Le Minerale Jadi Korban Persaingan Bisnis Tak Etis

23 hari lalu

Le Minerale Jadi Korban Persaingan Bisnis Tak Etis

Le Minerale dapat menangkis berbagai serangan terkait keamanan dan mutu produknya dengan menggambarkan ketaatan perusahaan


Produsen yang Dirugikan oleh Hoaks Influencer Bisa Tempuh Jalur Hukum

23 hari lalu

Produsen yang Dirugikan oleh Hoaks Influencer Bisa Tempuh Jalur Hukum

Upaya terus-menerus dari sejumlah pihak untuk memojokkan Le Minerale sejatinya tak lebih dari persaingan bisnis yang tidak etis.


Influencer Pembuat Konten Penyebar Hoaks Bisa Dibawa ke Ranah Hukum

23 hari lalu

Influencer Pembuat Konten Penyebar Hoaks Bisa Dibawa ke Ranah Hukum

Masyarakat diminta agar selalu bersikap cermat dan bijak di jagad maya


Target Internet Minimal 100 Mbps, Link Net: Kami Pelajari Dulu

58 hari lalu

Logo Link Net. Istimewa
Target Internet Minimal 100 Mbps, Link Net: Kami Pelajari Dulu

Link Net masih mempelajari potensi penerapan internet minimal 100 Mbps. Butuh penyesuaian infrastruktur dan harga.


Disebut Bisa Melunasi Utang Pinjol, YLKI: Tidak Benar

26 Januari 2024

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Rawpixel.com
Disebut Bisa Melunasi Utang Pinjol, YLKI: Tidak Benar

YLKI meminta masyarakat untuk tidak termakan terhadap berita hoax tentang pelunasan utang pinjol.


Ramai-ramai Bela Palti Hutabarat, Pegiat Medsos yang Ditangkap Polisi

20 Januari 2024

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (19/1/2024). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Ramai-ramai Bela Palti Hutabarat, Pegiat Medsos yang Ditangkap Polisi

Penangkapan pegiat medsos, Palti Hutabarat, oleh polisi dipertanyakan sejumlah pihak. Ini kata mereka.