TEMPO.CO, Padang - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa yang mengguncang Sumatera Barat, Senin, 9 Januari 2017, pukul 18.28 WIB, berkekuatan 5,3 skala Richter (SR) dengan kedalaman 69 kilometer.
Gempa tersebut dirasakan hampir di semua kabupaten dan kota di Sumatera Barat dengan skala III-IV MMI. Sebut saja di Padang Panjang, Kota Padang, Kabupaten Tanah Datar, Kota Pariaman, Kabupaten Mentawai, Kota Bukittinggi, dan Kabupaten Dharmasraya.
"Gempa juga dirasakan di Sungai Penuh, Kerinci, Jambi, dan Bengkulu," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Mochammad Riyadi, Senin.
Riyadi mengatakan gempa ini terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia. Berdasarkan hasil analisis mekanisme fokal, gempa ini memiliki mekanisme sesar naik.
Menurut dia, ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa yang berpusat di 64 kilometer barat daya laut Pesisir Selatan itu merupakan jenis gempa bumi menengah. Sehingga guncangannya dirasakan luas.
"Dengan kedalaman hiposenter di kedalaman menengah ini, dan kekuatan gempa yang relatif kecil, hasil tsunami modelling menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Salah seorang warga Sungai Penuh Kerinci, Yeni, mengaku merasakan getaran gempa yang berpusat di Sumatera Barat itu. "Getarannya dirasakan hingga ke sini," ujarnya.
ANDRI EL FARUQI