TEMPO.CO, Tel Aviv - Kepolisian Israel akan memeriksa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk ketiga kalinya. Polisi menemukan rekaman saat Netanyahu membujuk pemilik media untuk meliput hal positif tentang dirinya.
Seperti dilansir Haaretz, Selasa, 10 Januari 2017, pemeriksaan kali ini akan difokuskan pada pertemuan Netanyahu dengan pemilik harian terbesar di Israel, Yedioth Ahronoth, Arnon Mozes.
Dalam dua rekaman pembicaraan selama berjam-jam yang diterima polisi dari Mozes, Netanyahu rupanya menjadi inisiator beberapa pertemuan tersebut. Pertemuan dilakukan di kediaman resmi sang Perdana Menteri sekitar tahun 2015.
Berdasarkan laporan Haaretz, Netanyahu mengatakan, jika Mozes memberikan liputan positif untuknya, orang nomor satu di Israel itu akan memberikan keuntungan lebih kepada harian ini dibanding pesaingnya, Israel Hayom. Namun pembicaraan ini tidak berujung pada kesepakatan di antara kedua pihak.
Seluruh pembicaraan tersebut direkam oleh Ari Harow, bekas kepala staf Netanyahu. Polisi tanpa sengaja menemukan rekaman ini saat menggeledah barang-barang Harow terkait dengan dugaan penjualan fiktif perusahaan konsultasinya.
Temuan tersebut sejatinya telah diberikan kepada Jaksa Agung Avichai Mendelbilt sejak enam bulan lalu. Namun Mendelbilt menolak melakukan penyelidikan saat itu.
Polisi kemudian melanjutkan penyelidikan ini menyusul dugaan Netanyahu terkait dengan gratifikasi oleh sejumlah pengusaha, baik dari dalam maupun luar negeri.
HAARETZ | CHANNEL 2 | SITA PLANASARI AQUADINI
Baca:
Kejaksaan Agung Israel Usut Kasus Suap PM Benjamin Netanyahu
Polisi Antikorupsi Israel Periksa Netanyahu, Ini 7 Kasusnya