TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan belum dibutuhkan badan khusus yang mengatur hortikultura. Alasannya karena di Undang-undang hanya mengamanatkan adanya badan khusus pangan, dan badan itu saat ini sedang dipersiapkan.
Hal itu diucapkan Enggartiasto ketika ditanyakan soal harga cabai rawit merah yang tengah naik. "Nanti tambah lagi anggarannya. Sekarang ini semua sudah teratasi," kata Enggartiasto saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Rabu 11 Januari 2017.
Enggartiasto menuturkan harga cabai rawit merah naik karena kondisi iklim yang mulai memasuki musim penghujan. Akibatnya banyak sejumlah daerah banjir, dan petani pun enggan memanen karena cabainya akan menjadi busuk.
Untuk menanggung kerugian akibat busuknya tanaman tersebut, maka petani akan mengalihkan beban kerugian tersebut ke produk cabai yang segar. "Logikanya kan begitu," tutur Enggartiasto.
Di saat kondisi hujan terlebih banjir, kata Enggartiasto, banyak moda transportasi yang berpikir untuk mengambil komoditas di sentra produksi cabai. "Cabai itu kan satu aspek saja, kenapa tidak bicara beras," ujarnya.
Soal impor cabai pun, Menteri Enggar menolak melakukannya. Alasannya karena hal ini hanya sesaat aja, terlebih hal itu masih bisa dialihkan ke cabai rawit hijau. "Cabai rawit hijau suka tidak? Lebih suka saya makan cabai rawit," katanya.
DIKO OKTARA