TEMPO.CO, Tanjung Selor - Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bulungan, Kalimantan Utara, Achmad Yani menyatakan, produksi padi di kabupaten itu surplus dan bisa dikategorikan sebagai daerah swasembada beras.
Achmad Yani di Tanjung Selor, Jumat, 13 Januari 2017 mengatakan, produksi pangan, terutama beras di Bulungan sudah surplus jika dibandingkan dengan kebutuhan.
Baca juga:
Hujan Lebat Masih Berpotensi Seminggu ke Depan
"Sudah kita cek dengan Dinas Pertanian bahwa dengan luas tanam kita yang ada, produksi beras sudah mencapai 41.128 ton. Itu estimasi sampai Desember," ujarnya.
Jumlah produksi tersebut, kata dia, melebihi atau surplus jika dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat yang rata-rata dalam setahun 15.758 ton.
"Khususnya untuk beras, sebenarnya tidak perlu mendatangkan dari luar. Produksi kita jauh mencukupi. Bahkan yang perlu dipikirkan bagaimana kita mencari pasar untuk menjual hasil produksi beras kita," kata Yani.
Kadis Pertanian Bulungan Muhammad Iqbal membenarkan Bulungan sudah swasembada beras. "Program sekarang adalah bagaimana meningkatkan upaya ketahanan pangan beras. Karena produksi yang terus meningkat, Bulungan telah tiga kali berturut-turut meraih penghargaan untuk peningkatan produksi padi," katanya.
Menurut Iqbal, produksi beras di Bulungan telah melebihi kebutuhan untuk dikonsumsi masyarakat. "Kami sudah menghitung sekitar 200 ribu jiwa penduduk Bulungan. Dibandingkan dengan produksi beras. Berdasar Susenas kebutuhan berasnya 113 kilogram per kapita per tahun," ujar dia.
Iqbal menambahkan, swasembada pangan belum bisa disebutkan untuk Bulungan karena jika berbicara pangan, maka hal itu secara keseluruhan. Bukan hanya beras saja. "Ada kacang, ada sayur, ada ubinya. Yang jelas kalau swasembada beras, kami sudah," katanya.
ANTARA