TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, pencairan pinjaman dari Bank Dunia untuk studi rancang induk pembangunan tiga destinasi pariwisata senilai US$ 6 juta direncanakan efektif April 2017.
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Rido Matari Ichwan meyakinkan, pinjaman tersebut dapat dicairkan setelah penandatanganan kontrak studi. Tiga destinasi itu meliputi Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Borobudur di Jawa Tengah, dan Danau Toba di Sumatra Utara.
Kementerian PUPR, ujar Rido, tengah melelang pembuatan rencana induk terintegrasi yang melibatkan konsultan internasional. Rido pun menargetkan pada April nanti, kontrak studi bagi tiga kawasan pariwisata tersebut dan kontrak manjamen pariwisata dapat diteken secara bersamaan.
“Yang siap mengucur tahun ini dari world bank pasti 6 juta US$ untuk studi dulu. Sementara untuk program pembangunan yang dipakai adalah APBN/APBD dulu nanti tinggal reimburse dengan pinjaman,” ujarnya di Jakarta Rabu, 12 Januari 2017.
Selain menyusun master plan, Kementerian PUPR juga melakukan konstruksi infrastruktur. Untuk kawasan Danau Toba, proyek infrastruktur yang akan dibangun antara lain pembangunan tol Medan—Kualanamu--Tebing Tinggi,tol Tebing Tinggi—Siantar—Parapat, pemeliharaan/pembersihan Danau Toba dari eceng gondok, pembangunan jaringan pipa transmisi air baku pariwisata Danau Toba, dan masih banyak lainnnya.
Selanjutnya untuk kawasan Borobudur, kegiatan yang akan dilakukan antara lain preservasi jalan Parakan—Secang--Magelang--Bts Jogja, optimalisasi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Kota Magelang, pemeliharaan sembilan jalan, salah satunya Jalan Keprekan—Borobudur. Selain itu, studi kelayakan pembangunan ruas tol baru Bawen—Jogja juga tengah dilakukan.
Sejumlah proyek yang disiapkan untuk Kawasan Mandalika antara lain peningkatan jalan Bandara Praya Mandalika dan jalan tol Bandara Praya—Mandalika. Selain itu, juga pembangunan Jalan Gerung—Mataram sepanjang 2 kilometer, dan penyediaan rumah susun di kabupaten Lombok Utara. “Pembangunan bypass Mandalika ke bandara itu masih dilakukan studi, namun itu pasti akan dibangun karena penting,” ujar Rido.