Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Politikus Demokrat Pimpin Pemindahan Jasad Tan Malaka

image-gnews
Warga yang sedang membawa makanan dan hasil kebun melintas di depan rumah Tan Malaka di Nagari Pandam Gadang, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat dalam upacara adat pemberian mandat kepada tim delegasi penjemput jasad Tan Malaka. TEMPO/Hari Tri Wasono
Warga yang sedang membawa makanan dan hasil kebun melintas di depan rumah Tan Malaka di Nagari Pandam Gadang, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat dalam upacara adat pemberian mandat kepada tim delegasi penjemput jasad Tan Malaka. TEMPO/Hari Tri Wasono
Iklan

TEMPO.CO, Kediri - Politikus Partai Demokrat, Khotibul Umam Wiranu, ditunjuk menjadi ketua tim delegasi penjemputan jasad Tan Malaka oleh Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Ditargetkan pemindahan jasad Ibrahim Datuk Tan Malaka dari Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, akan dimulai pada 21 Februari 2017 mendatang.

Penunjukan Khotibul menjadi ketua tim penjemputan jasad Ibrahim Datuk Tan Malaka ini dilakukan melalui musyawarah yang diikuti seluruh pemangku adat dan keluarga Datuk Tan Malaka. Tim delegasi yang terdiri atas 40 aktivis Tan Malaka Institute, sejarawan, serta perwakilan tokoh masyarakat ini akan mengemban tugas melakukan pengurusan administrasi dengan Kementerian Sosial dan pembicaraan dengan Pemerintah Kabupaten Kediri terkait dengan rencana pemindahan tersebut.

Baca juga:
Pindahkan Makam Tan Malaka Harus Seizin Kementerian
Jasad Tan Malaka Akan Dipindahkan ke Sumatera Barat

“Kita harapkan pada 21 Februari sudah dilakukan pemindahan,” kata ketua harian tim delegasi yang juga Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan kepada Tempo, Minggu, 15 Januari 2017.

Ferizal menegaskan seluruh proses pemindahan jasad Tan Malaka ini dibiayai dari donasi dan partisipasi para pecinta Tan Malaka dari seluruh Indonesia. Karena itu, dia memastikan tak ada sepeserpun anggaran Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota yang ikut terpakai. Bahkan, pada saat dilakukan upacara adat penyerahan mandat dari pemangku adat kepada tim delegasi, Sabtu, 14 Januari 2017 kemarin, masyarakat berbondong-bondong membawa makanan dan hasil bumi untuk kebutuhan peserta acara.

Prosesi adat penyerahan mandat tersebut berlangsung sangat meriah. Ribuan masyarakat dari berbagai pelosok Kabupaten Limapuluh Kota dan beberapa daerah lain berbaur mengikuti rangkaian prosesi yang dipusatkan di rumah Tan Malaka di Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Suliki, Kabupaten Limapuluh Kota.

Dimulai dari pemukulan Batu Talempong di Balai Adat Nagari Talang Anau, Kecamatan Gunung Omeh, yang dipimpin Nyak Datuk Naro, sesepuh adat dari Suku Jambak, prosesi penjemputan dimulai dengan doa bersama. Sebanyak enam buah batu besar yang dijajarkan beriringan dengan bantalan bambu dipukul dengan rancak hingga menghasilkan rangkaian nada bertajuk Siamang Tagagu dan Cak Tuntun.

Susunan batu tersebut terdiri dari dua batu sebagai talempong pambawa lagu yang mengeluarkan bunyi melodi, dua batu tunggal sebagai peningkah untuk mengatur irama, serta batu lain sebagai talempong jantan yang memproduksi suara rendah dan talempong betina dengan suara tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut cerita masyarakat setempat, batu talempong ini ditemukan pertama kali oleh seorang ulama bernama Syeikh Syamsudin pada abad 12 Masehi. Batu ini hanya dimainkan pada momen besar dengan diikuti ritual adat para sesepuh. “Sejak ditemukan, batu ini baru dipukul dua kali, salah satunya pada ritual penyerahan mandat penjemputan Datuk Tan Malaka kemarin,” kata Ferizal.

Ini menunjukkan betapa pentingnya proses pemindahan jasad tersebut dan telah mendapat restu dari seluruh sesepuh adat dan masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota. Karena itu, diharapkan tim delegasi ini akan mulai bekerja secepatnya dan membawa pulang jasad Tan Malaka bertepatan dengan Haul Tan Malaka pada 21 Februari 2017.

Setelah mengikuti ritual tersebut, pemegang tampuk gelar Tan Malaka yang juga cucu keponakan Ibrahim Datuk Tan Malaka, Hengki Novaron Arsil, diarak menuju Balai Adat di Nagari Pandam Gadang. Di tempat ini digelar berbagai atraksi kebudayaan dari Sumatera Barat dan Jawa Timur sebagai simbol persatuan antara Kabupaten Limapuluh Kota dengan Kabupaten Kediri yang menjadi awal dan akhir perjalanan Tan Malaka.

Sementara Khotibul mengaku akan bekerja keras memenuhi mandat para pemangku adat untuk memimpin tim delegasi penjemputan dengan melakukan komunikasi kepada Kementerian Sosial. Sebab, keputusan dan wewenang atas makam pahlawan sepenuhnya berada di tangan Menteri Sosial. “Semoga makam ini bisa dipindahkan ke kampung halaman Tan Malaka,” kata Khotibul yang juga anggota DPR ini.

HARI TRI WASONO

Simak:
Peringati Pertempuran Laut Aru, Koarmaritim Tabur Bunga

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

15 Tahun C20 Library, Perpustakaan Independen di Surabaya Bertahan

7 Juli 2023

Deretan rak buku yang bisa dibaca oleh pengunjung di Perpustakaan C20 Jalan Dr Cipto Nomor 22, Surabaya. TEMPO/Yolanda Agne
15 Tahun C20 Library, Perpustakaan Independen di Surabaya Bertahan

Delapan tahun lalu, sekelompok orang memaksa diskusi Tan Malaka di Perpustakaan C20 dihentikan. Ini profil perpustakaan independen bertahan 15 tahun.


7 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Juni, Ahmad Yani sampai Pattimura termasuk Ayah Gus Dur

6 Juni 2023

Jenderal Ahmad Yani. Wikipedia
7 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Juni, Ahmad Yani sampai Pattimura termasuk Ayah Gus Dur

Jenderal Ahmad Yani hingga Pattimura, termasuk ayah Gus Dur lahir di bulan Juni. Siapa lagi pahlawan nasional kelahiran Juni?


Tan Malaka: Pemikiran, Perjalanan dan Perannya bagi Indonesia

2 Juni 2023

Tan Malaka. ANTARA/Arief Priyono
Tan Malaka: Pemikiran, Perjalanan dan Perannya bagi Indonesia

Sebagai Bapak Republik Indonesia, Tan Malaka memberikan sumbangsih dalam pemikiran untuk dasar negara dan pemikiran lainnya.


Mengingat Tan Malaka, Pahlawan yang Terlupakan

2 Juni 2023

Tan Malaka. id.wikipedia.org
Mengingat Tan Malaka, Pahlawan yang Terlupakan

Tan Malaka salah satu tokoh pejuang kemerdekaan. Sayangnya peninggalan bersejarah yang berkaitan dengannya kurang diperhatikan.


Mengunjungi Rumah Tan Malaka di Lima Puluh Kota, Cagar Budaya namun Kurang Terawat

28 April 2023

Rumah kelahiran Tan Malaka di Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota. TEMPO/Fachri Hamzah
Mengunjungi Rumah Tan Malaka di Lima Puluh Kota, Cagar Budaya namun Kurang Terawat

Rumah gadang berwarna merah dengan lima gonjong itu merupakan rumah kelahiran Tan Malaka yang ditetapkan sebagai cagar budaya pada 21 Februari 2008.


Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

26 Februari 2023

Tan Malaka. ANTARA/Arief Priyono
Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

Tan Malaka salah satu pahlawan nasional, dengan banyak nama. Pemikirannya tentang konsep bangsa Indonesia diserap Sukarno - Hatta.


Begini Rute Perjalanan 8 Pahlawan Indonesia

19 Agustus 2022

Mohammad Hatta (tengah) di Brussels tahun 1927. Wikipedia
Begini Rute Perjalanan 8 Pahlawan Indonesia

Para pahlawan Indonesia ini melawat dengan tujuan besar: sekolah untuk belajar bagaimana melepaskan diri dari penjajahan.


Kisah Kesaksian Soeharto di Balik Kudeta 3 Juli 1946

3 Juli 2022

Sukarno dan Soeharto
Kisah Kesaksian Soeharto di Balik Kudeta 3 Juli 1946

Letkol Soeharto ditugasi menangkap Jenderal Soedarsono, dari pergerakan Persatuan Perjuangan, dalang kudeta yang tak puas ke PM Sutan Sjahrir.


Soekarni Kartodiwirjo, Tokoh Peristiwa Rengasdengklok dalam Kenangan Putrinya

17 Agustus 2021

Tokoh peristiwa Rengasdengklok, Soekarni Kartodiwirjo besama putrinya Emalia Iragilati dan istrinya, Nursijar Machmoed - Foto. dok. Emalia Iragilati
Soekarni Kartodiwirjo, Tokoh Peristiwa Rengasdengklok dalam Kenangan Putrinya

Emalia Iragilari Sukarni-Lukman merupakan putri bungsu Soekarni Kartodiwirjo. Ia mengenang perjuangan ayahnya di masa kemerdekaan itu.


17 Kata Bijak Pahlawan Nasional, Apa yang Disampaikan Bung Hatta dan Tan Malaka?

16 Agustus 2021

Bung Hatta atau Mohammad Hatta. Wikipedia
17 Kata Bijak Pahlawan Nasional, Apa yang Disampaikan Bung Hatta dan Tan Malaka?

Hari Kemerdekaan 17 Agustus, taklepas dari kiprah para pahlawan nasional. Kita mengenal kata-kata bijak hasil buah pikir mereka.